Prakiraan Cuaca

Prakiraan Cuaca NTT, Senin 29 September 2025: Ende, Bajawa, Ruteng dan Labuan Bajo Hujan Petir

Adapun wilayah NTT yang berpotensi hujan lebat disertai petir pada siang hari yakni Ende, Bajawa, Ruteng, dan Labuan Bajo.

Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/KRISTIN ADAL
HUJAN LEBAT- Sebagian wilayah di Pulau Flores, NTT, dilanda hujan petir pada siang hari, Senin (29/9/2025). 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang memprakirakan cuaca Pulau Flores, NTT, Senin (29/9/2025) sebagian wilayah dilanda hujan lebat disertai petir pada siang hari.

Adapun wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai petir pada siang hari yakni Ende, Bajawa, Ruteng, dan Labuan Bajo.

Sementara itu wilayah hujan intensitas sedang pada siang hari yakni Mbay dan Borong.

Cuaca Sebagian besar wilayah NTT pada pagi hari cerah berawan dan berawan tebal. Malam hari cerah berawan dan berawan tebal. Dini hari cerah dan berawan tebal.

 

Baca juga: Prakiraan Cuaca: BMKG Ingatkan Warga Manggarai Potensi Hujan Ringan

 

 

Beberapa wilayah NTT memiliki kelembaban Udara di lapisan atas (700 mb dan 500 mb) yang cukup basah, terpantau gelombang Rossby ekuator sedang aktif di wilayah sekitar NTT dan suhu muka laut yang cukup hangat, sehingga menyebabkan peningkatan proses pembentukan awan hujan di beberapa wilayah NTT.

BMKG mengingatkan waspada angin kencang yang sifatnya kering yang berpotensi menyebabkan kebakaran hutan dan lahan wilayah NTT

Waspada potensi dampak hujan dan angin kencang berdurasi singkat yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, jalan licin, dan kerusakan pada bangunan atau fasilitas umum.

Sementara itu, memasuki pekan terakhir bulan September, wilayah selatan Indonesia berada pada masa peralihan atau periode transisi dari musim kemarau ke musim hujan.

 

Baca juga: BMKG Ungkap Penyebab Hujan Deras saat Musim Kemarau di NTT

 

Selama periode ini, hujan disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat pada skala lokal umumnya terjadi saat siang menjelang sore hingga malam hari, didahului oleh adanya udara hangat dan terik pada pagi hingga siang hari. 

Selain itu, faktor dinamika atmosfer pada skala global, regional, dan lokal turut memberikan kontribusi terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia hingga sepekan ke depan.

Faktor lain yang turut mempengaruhi kondisi cuaca di Indonesia adalah adanya daerah perlambatan dan pertemuan angin yang terpantau memanjang dari Pesisir Barat Bengkulu hingga barat Sumatra Barat, dari Laut Natuna Utara hingga Laut Cina Selatan, dari pesisir utara Jawa timur hingga Jawa Tengah, dari pesisir Timur Kalimantan Selatan hingga Kalimantan utara, dari NTT hingga NTB, di Laut Banda, dari Laut Maluku hingga Gorontalo, dan dari Papua hingga Papua Barat Daya, Laut Andaman, Laut Halmahera, dan Samudra Pasifik Utara Papua. 

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar daerah perlambatan dan pertemuan angin tersebut. Kondisi atmosfer pada skala lokal juga mendukung peningkatan potensi hujan. Labilitas atmosfer yang relatif kuat serta kelembaban udara yang basah menjadi pemicu terbentuknya awan konvektif di beberapa wilayah Indonesia.

Sumber: BMKG

Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved