Prakiraan Cuaca

Prakiraan Cuaca NTT, Rabu 29 Oktober 2025: Pagi Cerah Berawan, Siang Sebagian Wilayah Hujan Ringan

BMKG El Tari Kupang memparkirakan cuaca wilayah Nusa Tenggara Timur, pagi umumnya cerah berawan dan hujan ringan siang hari, Rabu (29/10/2025).

Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/KRISITIN ADAL
HUJAN RINGAN- BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang memparkirakan cuaca wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) umumnya cerah berawan dan hujan ringan di siang hari, Rabu (29/10/2025). 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang memparkirakan cuaca wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) umumnya cerah berawan dan hujan ringan di siang hari, Rabu (29/10/2025).

Cuaca Kupang, pagi cerah, siang hingga dini hari cerah berawan dan berawan. Suhu 24-34 derajat celcius. 

Cuaca Oelamasi, pagi cerah, siang hingga dini hari cerah berawan dan berawan. Suhu 23-34 derajat celcius. 

Cuaca Sabu, pagi cerah, siang hingga dini hari cerah berawan. Suhu 24-34 derajat celcius. 

 

Baca juga: Aktivitas Fenomena Atmosfer Bersamaan Picu Hujan Lebat Sejumlah Wilayah 28 Oktober-3 November 2025 

 

 

Cuaca Ba'a, pagi cerah, siang hingga dini hari cerah berawan dan berawan. Suhu 24-34 derajat celcius. 

Cuaca Kefamenau, pagi cerah, siang hingga malam cerah berawan, dan dini hari berawan tebal. Suhu 21-35 derajat celcius. 

Cuaca Soe, pagi cerah, siang cerah berawan, malam hingga dini hari kabut. Suhu 20-31 derajat celcius. 

Cuaca Betun, pagi cerah, siang hingga malam cerah berawan, dan dini hari berawan tebal. Suhu 22-34 derajat celcius. 

Cuaca Atambua, pagi cerah, siang hujan ringan, malam cerah berawan, dan dini hari berawan dan berawan. Suhu 21-34 derajat celcius. 

 

Baca juga: BMKG: Waspada Potensi Hujan Meningkat Sepekan ke Depan, Cuaca Panas Siang Hari Masih Mengintai

 

Cuaca Alor, pagi hingga siang hujan ringan, malam hingga dini hari berawan tebal. Suhu 21-34 derajat celcius. 

Cuaca Lewoleba, pagi cerah berawan, siang hujan ringan, malam berawan dan dini hari cerah berawan. Suhu 23-34 derajat celcius. 

Cuaca Larantuka, pagi cerah berawan, siang hujan ringan, malam berawan dan dini hari berawan tebal. Suhu 22-34 derajat celcius. 

Cuaca Ende, pagi cerah berawan, siang hujan ringan, malam berawan dan dini hari berawan tebal. Suhu 20-28 derajat celcius. 

Cuaca Mbay, pagi dan siang hujan ringan, malam berawan dan dini hari berawan tebal. Suhu 22-34 derajat celcius. 

Cuaca Bajawa, pagi dan siang hujan ringan, malam dan dini hari kabut. Suhu 16-28 derajat celcius. 

Cuaca Borong, pagi dan siang hujan ringan, malam dan berawan tebal. Suhu 23-34 derajat celcius. 

Cuaca Ruteng, pagi berawan dan siang hujan ringan, malam berawan dan dini hari kabut. Suhu 16-28 derajat celcius. 

Cuaca Labuan Bajo, pagi cerah berawan, siang hingga malam hujan ringan, dini hari berawan tebal. Suhu 25-34 derajat celcius.

Cuaca Waingapu, pagi dan siang cerah berawan, malam berawan tebal dan dini hari cerah berawan. Suhu 24-34 derajat celcius. 

Cuaca Waibakul, pagi cerah berawan dan siang  berawan tebal, malam dan dini hari berawan. Suhu 21-34 derajat celcius. 

Cuaca Tambolaka, pagi cerah berawan, siang dan malam berawan tebal dan dini hari berawan. Suhu 23-34 derajat celcius. 

Cuaca Waikabubak, pagi cerah berawan, siang dn malam berawan tebal dan dini hari cerah berawan. Suhu 23-34 derajat celcius. 

BMKG mengungkapkan awal musim hujan di Indonesia tidak terjadi dalam waktu bersamaan. Sebanyak 43,8?ri zona musim (ZOM) di wilayah Indonesia sudah memasuki musim hujan pada dasarian kedua Oktober 2025. 

Selanjutnya, musim hujan akan meluas secara bertahap ke wilayah selatan dan timur, dengan puncak musim hujan diprediksi banyak terjadi pada bulan November hingga Desember 2025 di Indonesia bagian barat dan pada Januari hingga Februari 2026 di Indonesia bagian selatan dan timur.

Dalam sepekan ke depan, potensi hujan diprediksi meningkat di sebagian wilayah Indonesia meliputi Sumatra bagian selatan, sebagian besar Pulau Jawa, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, sebagian Kalimantan, Maluku, dan sebagian besar Papua. Peningkatan ini dipengaruhi oleh dinamika atmosfer skala global, regional, dan lokal. 

Pada skala regional, aktivitas fenomena atmosfer seperti MJO, Gelombang Rossby Ekuator, dan Gelombang Kelvin yang secara bersamaan melewati wilayah Indonesia menjadi pemicu hujan lebat di sejumlah wilayah. Selain itu, faktor lokal di masing-masing wilayah menjadikan kondisi atmosfer relatif labil sehingga meningkatkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang. 

Mempertimbangkan peningkatan potensi hujan dalam waktu mendatang,  masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu banjir, genangan, dan longsor yang berdampak pada aktivitas harian maupun transportasi. . (sumber: BMKG)

Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved