Demo di Maumere
Aktivis Cipayung Plus Bakar Ban di Depan Polres Sikka
Mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus yakni HMI, GMI dan IMM membakar ban dalam aksi demonstrasi di depan Mapolres Sikka,
Penulis: Arnol Welianto | Editor: Cristin Adal
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Arnold Welianto
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus yakni HMI, GMNI dan IMM melakukaan aksi demo di depan Mapolres Sikka, Senin 1 September 2025.
Saat tiba di Mapolres Sikka, massa aksi melakukan orasi kemudian membakar ban di jalan depan Mapolres Sikka. Arus lalu lintas pun dialihkan saat aksi berlangsung.
Massa aksi juga terpantau mambawa keranda jenazah dan bendera-bendera dari elemen masing-masing.
Terlihat sebuah keranda warna putih bertuliskan "Matinya Keadilan, Hidup Ditindas Mati dilindas", tulisan pada keranda itu simbol dukacita atas ketimpangan yang terjadi belakangan ini.
Baca juga: BREAKING NEWS: Demo di Maumere, PMKRI Maumere Tuntut Penanganan Kasus Korupsi
Sementara itu, aparat Polres Sikka terlihat berjaga di dalam Mapolres Sikka dan di sisi luar.
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Maumere, Andi Abdul Fattaah dalam orasinya meminta Polri untuk menghentikan tindakan represif aparat dalam menangani demonstrasi rakyat.
Mereka juga menuntut Polri bertanggung jawab atas meninggalnya driver ojek online (Ojol) akibat terlindas mobil Brimob serta memecat oknum polisi yang terlibat dalam kasus tersebut.
Kapolres Sikka, AKBP Bambang Supemo pun naik ke mobil komandan untuk berdialog dengan masa aksi.
Massa aksi kemudian bergerak ke Kantor DPRD Sikka.
Baca juga: Sikapi Kondisi Bangsa, Uskup Ruteng Minta Umat Tetap Jaga Kedamaian dan Persaudaraan
Sebelumnya, pada hari yang sama Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Maumere Santo Thomas Morus juga menggelar aksi damai di depan Mapolres Sikka.
Aksi ini dilakukan untuk menyoroti kasus dugaan korupsi di Kabupaten Sikka dan mendesak pihak kepolisian bersikap tegas sekaligus menjamin kebebasan berpendapat.
Dalam orasinya, para aktivis PMKRI menegaskan bahwa kehadiran mereka bukan tanpa alasan.
Massa aksi berorasi di depan Mapolres Sikka untuk menuntut aparat kepolisian untuk tidak melakukan tindakan represif terhadap masa aksi.
"Kami datang dengan tujuan yang sama, kami ingin menyampaikan kebebasan berpendapat, maka dari itu, kami minta, kami tuntut kepada pihak kepolisian, untuk menyatakan bahwa tidak akan melakukan tindakan represif, " Kata Angeliko Doni Lewar, salah satu aktivis PMKRI saat berorasi di depan Mapolres Sikka.
“Kami datang membawa data, kami datang membawa kajian. Kami sudah melakukan penelitian dan menemukan begitu banyak masalah. Karena itu, kami hadir di sini untuk menyuarakan suara rakyat,” ujar salah satu orator.
Mereka juga meminta Kapolres Sikka menyatakan sikap secara terbuka menuntut Kapolres tidak akan melakukan aksi represif terhadap segala bentuk kebebasan berpendapat.
Mahasiswa menekankan bahwa tuntutan ini punya alasan kuat.
“Permintaan kami ini punya dasar, punya alasan. Baru beberapa hari lalu, seluruh Indonesia bahkan dunia menyaksikan bagaimana seorang warga yang menyampaikan pendapat ditindas, bahkan nyaris dibunuh. Jangan sampai hal itu terjadi di Sikka,” sambungnya.
Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.