El Tari Memorial Cup 2025
Taktik Cerdik Pelatih PSN Ngada, Kletus Ghabe Mengalahkan Perseftim dengan Strategi Brilian
Kletus Ghabe bukan nama baru bagi sepakbola Indonesia. Sejak masih berstatus sebagai pemain, Kletus sudah bawa PSN Juara.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Ringkasan Berita:
- Kletus, mantan pemain legendaris, kini sukses sebagai pelatih PSN Ngada dengan strategi cerdik dan taktik tak kenal henti untuk meraih kemenangan.
- Menghadapi Persefim: Meskipun kesulitan di babak pertama, Kletus berhasil mengubah taktik, menarik pemain bertahan lawan, dan memanfaatkan peluang kecil untuk meraih kemenangan.
- Integritas dan Dedikasi: Selain sebagai pelatih, Kletus juga berani mengungkap mafia sepak bola, menunjukkan komitmennya untuk sepak bola yang lebih bersih dan profesional.
TRIBUNFLORES.COM, ENDE – Kletus Ghabe bukan nama baru bagi sepakbola Indonesia. Sejak masih berstatus sebagai pemain, Kletus sudah beberapa kali mengantar PSN Ngada menjuarai El Tari Memorial Cup.
Kini, sebagai pelatih Kletus tak pernah puasa gelar. Tahun 2016, ketika Kletus memimpin PSN Ngada menjadi runner-up Liga Nusantara yang digelar oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB), namanya sempat mencuat di sepakbola NTT bahkan Indonesia.
Kletus dengan berani dan tegas membongkar adanya mafia dalam sepakbola Indonesia. Beberapa oknum di PSSI kala itu bahkan sampai diperiksa oleh polisi dan menjalani hukuman.
Baca juga: Lebih dari Sepak Bola, Ultras Ngada dan Curva Sud Flotim Perlihatkan Persaudaraan di Marilonga
Tahun lalu, di Liga 4 yang digelar di Kota Kupang, PSN Ngada harus pulang lebih cepat setelah kalah adu penalti dari Perse Ende. Namun, kini Kletus punya ambisi lain.
Kletus ingin mengembalikan kejayaan sepakbola Ngada. Meski beberapa pemain andalan Ngada memilih bermain dari klub lain, Kletus tak pernah kehabisan stok.
Kejeliannya membaca permainan Persefim adalah bukti kualitasnya. Kehilangan jenderal lapangan, Minggus Raga yang cedera saat latihan, alur bola ke depan mudah dibaca oleh pemain belakang Perseftim. Kokohnya lini belakang Perseftim yang tetap setia berbaris di garis 16, membuat pemain PSN kesulitan untuk mencetak gol, meski menguasai permainan.
Namun, Kletus tidak kehilangan akal. “Saya suruh striker untuk sedikit turun ke belakang. Menarik pemain bertahan agar maju ke depan. Karena kalau umpannya mengarah ke belakang pemain Perseftim, selalu dengan mudah diatasi,” ujar Kletus seusai pertandingan.
Strategi itu berhasil. Pemain belakang Perseftim mulai kelimpungan ketika mendapatkan serangan balik mendadak. Kesalahan pun dilakukan. Dan, tendangan bola mati adalah ‘makanan’ anak-anak Ngada yang sudah terkenal sejak lama. Akhirnya kebuntuan itu pecah. PSN menang, meski gawangnya juga dibobol.
Dan, permainan berkualitas Perseftim pun diakui oleh Kletus. “Saya menyampaikan rasa hormat terhadap Perseftim. Saya berikan apresiasi karena Perseftim luar biasa. Terutama di babak pertama, kami tidak bermain sebagaimana mestinya. Saya instruksikan untuk bermain lebih taktis karena pertahanan Perseftim cukup bagus. Saya minta stiker turun ke bawah untuk menarik pemain Perseftim ke depan,” kata Kletus.
“Dan strategi ini berhasil. Saya senang kami bisa mencuri gol lewat detail kecil. Saya mensyukuri hasil yang kami peroleh pada malam hari ini,” kata Kletus.
Mitos PSN Selalu Dikalahkan Persim
Meski sudah lolos ke babak 16 besar, Kletus tetap membidik hasil sempurna di penyisihan grup. Dan, lawannya di pertandingan terakhir adalah Persim Manggarai.
Selalu kalah dari Persim, Kletus tak percaya kalau ada kutukan PSN tak akan pernah menang. Lawan Persim tidak ada mitos kami selalu kalah. Itu hanya kata orang. Lawan Persim, ini kesempatan kami untuk memenangkan pertandingan,” kata Kletus.
Motivasi ini juga diungkapkan sang kapten, Heron Ago. “Untuk pertandingan berikut, kami harus tetap fokus. Kami harus jaga grafik agar tetap stabil. Kami akan berusaha untuk bisa tetap menang,” kata Heron.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/BERI-KETERANGAN-PERS-Pelatih-PSN-Ngada-Kletus-Ghebe-pegang-mic.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.