Berita Nasional
Sambil Menangis dan Memeluk Nadiem Makarim,Guru Honor di NTB Sampaikan Curhat
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengatakan gaji honor yang masih rendah menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah
TRIBUN FLORES.COM-Curhat honor Asmawarni Yanti (45) guru honor di TK Negeri Pembina Pedesaan, Jonggat Propinsi Nusa Tenggar Barat (NTB) kepada Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim membuatnya sedih.
Nadiem mengaku sedih mendengar masih ada guru honorer yang digaji Rp 100, Rp 200 ribu dan Rp 300 ribu, Jumat 8 Oktober 2021
Sambil menangis, guru-guru honor yang dia temui di Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah memohon kepada Nadiem, Kamis 7 Oktober 2021.
Dikutip dari TribunLombok.com, dia memeluk sang menteri sembari meminta tolong supaya kesejahteraan guru honorer TK negeri diperhatikan.
Baca juga: Pasca Bentrokan,Warga Saosina dan Wotan Adonara Siap Berdamai
Selanjutnya, guru yang honor di TK negeri menyampaikan kondisi mereka.
Menanggapi adanya guru yang berhonorer Rp 100 ribu ini, Nadiem mengaku sedih dan berupaya mencari solusi.
Hal itu, dimaksudkan agar kesejahteraan guru honorer terpenuhi.
"Sangat menyedihkan, ada situasi-situasi di mana ada guru yang baik dengan tingkat kompetensi yang bagus masih menerima gaji dari Rp 200 ribu, Rp 300 Ribu, dan Rp 500 ribu per bulan"
Baca juga: JKN-KISS di NTT Menjangkau 86,5 Persen Masyarakat
"Ini menjadi PR besar bersama pemerintah pusat dan daerah untuk bisa memberikan keadilan bagi para guru honorer," kata Nadiem Makarim secara virtual, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kemendikbud RI, Jumat (8/10/2021)
Jadi programnya, memberikan kesempatan yang adil bagi guru honorer untuk menunjukkan kompetensinya sebagai guru PPPK yang akan menerima gaji setara ASN.
Sekaligus, bisa mengikuti meningkatkan kompetensi guru melalui berbagai program-program pemerintah.
Tentang Penyelenggaraan Seleksi PPPK Guru
Pemerintah telah menyelenggarakan seleksi PPPK Guru 2021 Tahap 1.
Adanya seleksi PPPK guru ini untuk memberikan solusi terhadap permasalahan guru honorer.
Menteri Nadiem mengatakan, rekrutmen guru honorer menjadi PPPK untuk memperjelas status kepegawaian.
"Ini adalah hasil perjuangan dan kerja keras berbagai macam kementerian untuk memberikan solusi terhadap permasalahan kesejahteraan guru honorer yang tingkat kesejahteraannya belum terpenuhi."
Baca juga: Serapan Vaksinasi Rendah di NTT, Vaksin Moderna Terancam Kadaluarsa
"Ini tidak mudah, pertama kalinya dalam sejarah, semua guru honorer sekaligus bisa mengambil tes seleksi untuk membuktikan kelayakannya untuk menjadi PPPK."
"Rekrutmen guru honorer menjadi PPPK, kita ingin memperjelas status kepegawaian sebagai guru ASN dan meningkatkan kesejahteraan," katanya.
Selain itu, pengangkatan sebagai PPPK ini juga merupakan upaya mengangkat derajat guru karena profesi guru yang mulia dan terhormat.
Pengumuman Hasil Seleksi PPPK Guru 2021 Tahap I
Hasil seleksi Kompetensi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Guru 2021 Tahap I diumumkan Jumat siang.
Pada tahap pertama, sebanyak 173.329 guru honorer lulus ujian seleksi kompetensi PPPK Guru.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudrister) Nadiem Makarim.
"Dengan sangat bahagia saya mengumumkan, pada ronde pertama ini dan jangan lupa masih ada ronde kedua dan ketiga."
"Dari 33.665 formasi yang dilamar, 173.329 telah terpenuhi."
"Jadi dengan ronde pertama sebanyak 173.329 guru honorer akan diangkat menjadi PPPK," ujarnya.
Artinya, dari formasi yang dilamar, ada 53,7 persen terpenuhi.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudrister) Nadiem Makarim.
Nadiem juga menjelaskan, pemerintah sudah menyediakan 1.002.616 formasi untuk guru honorer.
Namun, saat ini formasi yang diajukan pemerintah daerah hanya 506.252.
"Tahun 2021, pemerintah pusat telah menyediakan jumlah untuk 1 juta lebih guru honorer diangkat jadi PPPK."
"Tetapi, saat ini formasi yang diajukan oleh pemerintah daerah hanya 506.252," tutur Nadiem.
Nadiem menyebut ada sejumlah formasi yang belum terpenuhi.
"Kemudian, dari 506.252 formasi yang ada, hanya 322.665 formasi yang dilamar peserta, masih ada 183.587 yang belum terpenuhi."
"Kebanyakan yang belum terpenuhi adalah di daerah-daerah terpencil yang masih kurang gurunya," tuturnya.
Meski demikian, formasi sebesar 506.252 ini merupakan jumlah formasi terbesar untuk perekrutan guru ASN dalam beberapa tahun terakhir.
Untuk itu, bagi pendaftar yang ingin melihat hasil pengumuman dapat dicek melalui situs gurupppk.kemdikbud.go.id.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Masih Ada Guru Berhonor Rp 100 Ribu, Nadiem Makarim Mengaku Sedih: Ini PR Besar Pemerintah