Berita Lembata
Air Bersih Barang Langka di Kampung Atawolo Lembata, 200 Liter Dijual Rp 35 Ribu
Memimpikan penyediaan air bersih yang memadai tak pernah pupus bagi warga Kampung Atawolo di Desa Lusilame,Kabupaten Lembata.
Laporan Reporter TRIBUN FLORES.COM, Ricko Wawo
TRIBUN FLORES.COM,LEWOLEBA-Memimpikan penyediaaan air bersih yang memadai tak pupus bagi warga Kampung Atawolo di Desa Lusilame, Kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata.
Selama bertahun-tahun, warga bertahan mengkonsumsi air hujan yang ditampung di rumah-rumah mereka. Mengakses air bersih dari sumbernya, lokasinya sangat jauh dan sulit dijangkau, begitupula membeli air dari mobil tangki harganya selangit.
Kalaupun punya uang, mereka membeli seukuran 200 liter/drum dijual Rp 35.000 diangkut mobil pikap.
Hilarius Kapitan, warga Desa Lusilame, menuturkan untuk kebutuhan minum dan rumah tangga, masyarakat harus punya siasat, menampung air hujan di bak penampung atau membeli air bersih yang dijual dengan harga mahal.
Baca juga: Anak Kampung dari Ile Ape Lembata Bertemu Menteri BUMN Erick Thohir
“Sejak kecil saya sudah alami kalau di sini memang air bersih itu barang yang langka,” kata Hilarius kepada wartawan di Desa Lusilame, Rabu, 20 Oktober 2021.
Dia menaruh harapan kepada pemerintah Kabupaten Lembata agar mengatasi kesulitan air bersih supaya warga Lusilame bisa menikmatinya seperti warga lainnya.
Dominikus Karangora, warga Kampung Atawolo yang domisili di Lewoleba, menambahkan penyediaan air bersih merupakan tanggung jawab atau kewajiban negara kepada masyarakat, seperti pemerintah juga bertanggung jawab menyediakan infrastruktur jalan yang baik kepada warga.
“Bukan pemerintah bantu warga akses air bersih, tapi tanggung jawab pemerintah menyediakan air bersih. Ini harus dibedakan,” tegas Dominikus.
Baca juga: Jalan Bakalerek-Uruor Lembata Dikerjakan Pakai Dana BNPB Rp 35 Miliar
Warga Lusilame diakui Dominikus, sudah lama merindukan akses air bersih yang murah.
“Pemerintah pastinya gagal kalau masih ada warga di Lembata termasuk di Lusilame Atawolo belum menikmati air bersih yang murah,” ujarnya.
Bupati Lembata, Thomas Ola Langodai, menghadiri ritual adat Heban Koker Suku Namang Nalaulolo di Kampung Lama Atawolo, Selasa, 19 Oktober 2021 sempat menyinggung susahnya air bersih warga Kampung Atawolo.
“Sayang sekali, di sini masih kekurangan air bersih,” timpal Thomas Ola.
Baca juga: Persembahan HUT ke-22 Otonomi, Lembata Raih Opini WTP dari Kementrian Keuangan
Thomas Ola menugaskan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lembata yang ikut dalam rombongan untuk mencari sumber mata air supaya pada waktunya masyarakat bisa menikmati air bersih.
Tak hanya itu, Thomas Ola menantang tanggung jawab kepala desa yang akan terpilih pada Pilkades 8 November 2021 menyediakan program air bersih murah bagi warganya.
Pemenuhan itu menggunakan dana desa, seperti membeli mobil tangki air yang melayani air bersih di Lusilame.
“Karena ini kebutuhan yang paling mendasar,” pungkasnya