Berita Lembata

Nama Kajari dan Kapolres Lembata Dicatut Orang Tak Dikenal Telpon Minta Uang

Anggota DPRD Lembata, Petrus Bala Wukak mengungkapkan adanya oknum tak dikenal mencatut nama Kapolres dan Kajari Lembata menelpon minta uang.

Editor: Egy Moa
TRIBUN FLORES.COM/RICKO WAWO
Sidang Paripurna pemandangan umum fraksi-fraksi terhadap pidato pengantar nota keuangan atas rancangan Perda Kabupaten Lembata tentang APBD Kabupaten Lembata 2022, Senin, 21 November 2021. 

Laporan Reporter TRIBUN FLORES.COM, Ricko Wawo

TRIBUN FLORES.COM,LEWOLEBA-Anggota DPRD Lembata, Petrus Bala Wukak mengungkapkan informasi mengejutkan saat rapat paripurna di Kantor DPRD Lembata, Senin, 22 November 2021.

Politisi Partai Golkar mengatakan ada oknum tak dikenal yang meminta uang setelah mutasi pejabat eselon II emda Lembata dengan mencatut nama Kapolres Lembata dan Kejari Lembata.

Menurutnya, oknum tak bertanggung jawab tersebut meminta sejumlah uang dengan menelepon bendahara dan pejabat dari dinas yang baru mengalami pergantian pucuk pimpinan dalam lingkup Pemkab Lembata.

Petrus Bala Wukak meminta Pemda Lembata berhati-hati dan segera melaporkan hal ini untuk diungkap aparat penegak hukum, Polres Lembata dan Kejari Lembata.

Baca juga: Bupati Thomas Ola Langoday Ungkap Fakta Mengejutkan Saat Pelantikan Pejabat Pemkab Lembata

"Ini praktik yang tidak baik dan harus diungkap," tegasnya lagi kepada wartawan usai sidang.

Dia menduga praktik ini juga terjadi setelah mutasi kepala sekolah dan kepala Puskesmas yang sudah dilakukan sebelum pelantikan pejabat eselon II.

"Setelah mutasi ada oknum yang minta uang melalui telepon. Saya kurang tahu oknum siapa dan ini praktik rawan," ujarnya.

Petrus Bala Wukak mengatakan hal ini juga terjadi karena dokumen mutasi pejabat sudah bocor ke publik sebelum pelantikan.

Baca juga: Kejari Lembata Tahan Tiga Tersangka Kasus Proyek Kantor Camat Buyasuri

Wakil ketua DPRD Lembata, Frans Gewura yang memimpin sidang paripurna DPRD Lembata mengatakan, masalah yang diangkat oleh Petrus Bala Wukak akan dijawab secara tertulis oleh pemerintah pada saat sidang paripurna, Selasa, 23 November 2021 dengan agenda sidang tanggapan pemerintah atas pemandangan umum fraksi-fraksi terhadap pidato pengantar nota keuangan atas rancangan Perda Kabupaten Lembata tentang APBD Kabupaten Lembata tahun anggaran 2022.

Sekda Lembata, Paskalis Tapobali membenarkan ada oknum-oknum atau orang-orang yang yang tidak bertanggungjawab melalui telepon meminta uang dengan mencatut nama Kapolres, Kajari dan dirinya selaku Sekda. Paskalis mengatakan pemerintah Kabupaten Lembata sudah mengeluarkan surat edaran terkait dengan kasus tersebut.

Pemerintah Kabupaten Lembata mengeluarkan surat edaran nomor, 110/2734/HK/XI/2021 tanggal 19 November 2019, yang ditandatangani Sekda Lembata, Paskalis Tapobali.

Surat ini ditujukan kepada kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan para camat-se Kabupaten Lembata bahwa akhir-akhir ini sering terjadi penipuan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab yang meminta uang kepada para pimpinan OPD, bendahara maupun pejabat struktural lainnya dengan mengatasnamakan, Bupati Lembata, Kapolres, Kajari Sekda Lembata maupun pejabat lainnya.

Baca juga: Birokrasi Stunting,Bupati Lembata Sindir Data Mutasi Pejabat Eselon II Bocor ke Medsos

Apabila menemui kejadian seperti itu, meminta uang dengan mengatasnamakan orang atau pejabat maka segera mengkonfirmasi secara berjenjang dan melaporkan kepada atasan langsung masing-masing dalam kesempatan pertama.

Apabila memenuhi permintaan dari orang-orang yang tidak bertanggungjawab tersebut maka sepenuhnya menjadi tanggungjawab pemberi itu sendiri. Pemerintah juga minta kepada masyarakat untuk waspada dengan modus penipuan seperti ini.

Berita Lembata lainnya

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved