Berita NTT
Sandiaga Uno Soroti Akses Jalan Labuan Bajo Menuju Kampung Wae Rebo
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menyoroti jalan rusak lintas selatan menuju destinasi Kampung Adat Wae Rebo.
Laporan Reporter TRIBUN FLORES.COM, Gecio Viana
TRIBUN FLORES.COM,LABUAN BAJO-Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Salahuddin Uno saat memberikan materi dalam Webinar Nasional yang bertajuk 'Membangun Pariwisata Modern di NTT'.
Di awal webinar nasional yang diselenggarakan Pos Kupang bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi NTT itu, Sandiaga yang akrab disapa Mas Sandi menyoroti akses jalan dari Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat menuju Kampung Wae Rebo, Kabupaten Manggarai.
"Saya sepakat, infrastruktur adalah tugas kami, dari arah Labuan Bajo menuju Lembor itu jalannya mulus, relatif baik, namun dari Lembor menuju Nangalili dan dari Nangalili menuju Kampung Wae Rebo, itu jalannya batul-betul kami mengalami kesulitan," kata Sandiaga menceritakan perjalanan dari Labuan Bajo menuju Kampung Wae Rebo beberapa waktu lalu.
Sandiaga mengakui, infrastruktur jalan merupakan hal penting untuk mengembangkan sektor pariwisata, dan akses jalan yang baik merupakan tugas pemerintah.
Baca juga: Dukung Pariwisata Super Prioritas NTT, Kemenkominfo Gencar Bangun Infrastruktur Digital
"Ini merupakan PR (pekerjaan rumah) untuk kita, terutama di daerah Flores bagian selatan yang potensinya luar biasa," katanya.
Selain itu, dalam webinar nasional itu, Sandiaga juga menjelaskan, dalam rangka menjadikan Labuan Bajo sebagai sentra ekonomi yang memberikan multiplier effeck (efek berganda), pemerintah sedang menyusun Integrated Tourism Master Plan (ITMP) Labuan Bajo Flores.
Sandiaga mengatakan, prinsip dari ITMP Labuan Bajo Flores adalah pariwisata berkelanjutan dan inklusif.
"ITMP ini kami akan tingkatkan kualitas, tadi bicarakan infrastruktur, tapi bukan hanya infrastruktur jalan, tetapi infrastruktur lainnya yakni digitalisasi yang tadi sudah disampaikan pak Menkominfo, akses dan layanan dasar yang relevan, termasuk pengelolaan sampah dan air dan juga pengelolaan energi baru dan terbarukan," katanya.
Baca juga: Kapolda NTT; Tak Ada Larangan Ibadah Natal dan Tahun Baru
Labuan Bajo, lanjut Sandiaga, adalah pintu gerbang pariwisata NTT, namun jika dilihat lebih dalam masih terdapat banyak potensi pariwisata dan ekonomi kreatif, bukan hanya di Labuan Bajo, tapi di Pulau Flores seluruh provinsi NTT.
"Dan ini betul-betul kita petakan multiplier effeck karena bukan hanya Manggarai Barat, tapi seluruh kawasan di NTT yang bisa kita kembangkan," jelasnya.
Sandiaga menuturkan, multiplier effeck dapat hadir secara natural atau dapat juga mengaktivasi industri lainnya, seperti akomodasi, transportasi, makanan dan minuman jasa tour and travel, industri kreatif dan layanan pendukung lainnya.
"Oleh karena itu kami mengakselerasi pengembangan pariwisata di Labuan Bajo dan akan menjadikan Labuan Bajo dan NTT sebagai sebagai suatu sentra pariwisata yang berbasis kualitas. Pak Wagub tadi menyebutnya premium dan berkelanjutan," paparnya.
Baca juga: 10 Daerah di NTT Berpotensi Hujan Sedang Sampai Lebat
Sandiaga menjelaskan, jumlah kunjungan wisatawan nantinya akan dikurasi, bukan lagi berbasis pada kuantitas tapi berbasis kualitas, dan sebagai akibat dari meningkatnya mobilitas wisatawan pasca pandemi Covid-19, lanjut Sandiaga, transaksi keuangan pun akan meningkat, sehingga ia menginginkan penggunaan teknologi dan digital.
"Dan kita harapkan akan menggerakkan ekonomi, membuka lapangan pekerjaan karena pariwisata merupakan salah satu industri padat karya," tegasnya.
Menurutnya, Labuan Bajo dan Provinsi NTT harus memanfaatkan momentum untuk menarik wisatawan berkualitas dan berkelanjutan.
Sehingga, para wisatawan tidak hanya berkunjung ke Labuan Bajo, namun bisa memperpanjang waktu kunjungan dengan berkunjung ke seluruh daerah di NTT yang memiliki potensi pariwisata.
Baca juga: Tahanan Mati di Polsek Katikutana; Polda NTT Lakukan Otopsi Jenasah Arkian
"Yang tadinya hanya datang ke Labuan Bajo, tapi bisa ekstend ke Ende, Wae Rebo, Larantuka, Ruteng, Kalabahi, Lembata, Rote, Sumba Barat, Sumba Timur juga sampai ke Timor, khususnya di Kabupaten Malaka, di mana pariwisata berbasis perbatasan ini merupakan penyumbang wisatawan terbanyak di Indonesia per hari ini," katanya.