Berita Manggarai Barat
Kasus Bunuh Diri Pjs Kades di Mabar, Dugaan Kuat Minum Racun Pembasmi Hama
Penyidik Polres Manggarai Barat telah memeriksa saksi dan barang bukti kematian AN alias Agus (45),Penjabat sementara Kepala Desa Mbukung.
Laporan Reporter TRIBUN FLORES.COM, Gecio Viana
TRIBUN FLORES.COM,LABUAN BAJO-Penyidik Polres Manggarai Barat telah memeriksa sejumlah saksi terkait kematian AN alias Agus (45) penjabat sementara (Pjs) Kepala Desa Mbakung, Kecamatan Macang Pacar ditemukan meninggal di kamar Hote;l Centro Labuan Bajo, 16 Desember 2021.
Kapolres Mabar, AKBP Felli Hermanto melalui Kasat Reskrim, Iptu Yoga Darma Susanto mengatakan, pemeriksaan telah dilakukan terhadap sejumlah pihak yang terkait dengan kasus tersebut.
"Para saksi dari keluarga dan pihak hotel telah jalani pemeriksaan," katanya Senin 27 Desember 2021.
Berdasarkan penyelidikan, lanjut Yoga, korban diduga kuat melakukan bunuh diri dengan cara menenggak racun tanaman. Dugaan bunuh diri diperkuat dengan pesan melalui media sosial yang dikirimkan korban kepada keluarganya bahwa ingin mengakhiri hidupnya.
Baca juga: Vaksinasi Covid19 Manggarai Barat Capai 79,2 Persen Diapresiasi Kapolda NTT
"Sesuai bukti yang ditemukan, dugaan kuat murni bunuh diri," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan Pjs Kepala Desa Mbakung, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) ditemukan meninggal dalam kamar hotel, Kamis 16 Desember 2021.
Ia ditemukan meninggal di salah satu kamar hotel yang terletak di Desa Gorontalo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Mabar.
Kapolres Mabar, AKBP Felli Hermanto melalui Kasat Reskrim, Iptu Yoga Darma Susanto mengatakan, Agus diduga mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.
"Untuk sementara kami masih melakukan penyelidikan, dari tim Inafis Satreskrim Polres Manggarai Barat sudah melakukan olah TKP, dari dugaan awal ada tanda-tanda meninggal karena bunuh diri minum racun," katanya.
Baca juga: Mengaku Densus 88, Warga Manggarai Barat Dianiaya Anggota Polisi, Ini Klarifikasinya
Dalam kamar hotel, kata Iptu Yoga, ditemukan bungkusan racun tanaman yang telah terbuka, dan diduga kuat dikonsumsi Agus untuk mengakhiri hidupnya. Agus juga ditemukan mengeluarkan busa dari mulutnya saat berada di atas tempat tidur.
"Tetapi belum dapat dipastikan (karena bunuh diri) juga, karena hari ini almarhum dibawa ke RSUD Komodo Labuan Bajo untuk dilakukan visum luar, untuk dicari apakah ada tanda kekerasan di sekujur tubuhnya atau tidak," jelas Iptu Yoga.
Agus diketahui melakukan check in di Hotel Centro Bajo pada Kamis dinihari. Ia masuk kamar hotel dan mengunci diri hingga ditemukan meninggal dunia.
"Kami sudah cek di dalam kamar mandi dan kamar tidak ada tand-tanda mencurigakan selain bungkusan (racun tanaman) cabe. Dari mulut keluarkan busa, sehingga dibawa Ke RSUD untuk mengecek apakah ada tanda kekerasan fisik, jika tidak ada maka patut diduga kuat bahwa yang bersangkutan mengkonsumsi racun itu," jelasnya.
Baca juga: Oknum Polisi Diduga Aniaya Warga Manggarai Barat
Pihaknya juga akan melakukan penyelidikan lanjutan terhadap para saksi untuk memastikan motif Agus melakukan bunuh diri.
Diberitakan sebelumnya, seorang penjabat sementara (pjs) kepala desa di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), ditemukan meninggal dalam kamar hotel, Kamis 16 Desember 2021. Pjs berjenis kelamin laki-laki itu teridentifikasi berinisial AN dan ditemukan meninggal di salah satu kamar hotel yang terletak di Desa Gorontalo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Mabar.
AN ditemukan dalam kondisi terlentang di atas tempat tidur, mengenakan baju kemeja berwarna biru dipadu celana jeans. Terlihat juga, AN yang masih mengenakan masker berwarna merah yang menutup mulut dan hidungnya.
Keluarga korban, Agustinus Agen mengatakan, AN merupakan pjs di Desa Mbakung, Kecamatan Pacar, Kabupaten Mabar. AN diketahui bekerja beberapa hari di Labuan Bajo untuk mengurus pencarian dana desa.
Agustinus menjelaskan, AN masih ditemui sehari sebelum ditemukan meninggal. Selama 3 hari sebelumnya AN tinggal di tempat usaha Agustinus. Selanjutnya, sekitar pukul 19.00 Wita, istri AN menghubunginya dan meminta tolong kepada ia dan pihak keluarga untuk mengecek keadaan AN.
Baca juga: Masyarakat Manggarai Barat Diminta Waspada Longsor di Jalan Trans Flores
Agustinus berusaha untuk menghubungi AN via pesan WhatsApp (WA) dan telepon seluler, namun tidak direspon oleh AN.
Selanjutnya, istri AN menghubunginya dan menyampaikan bahwa AN mengatakan ingin bunuh diri. Mendengar hal tersebut, Agustinus bersama sejumlah kerabat langsung mendatangi hotel. Sesampainya di hotel sekitar 20.37 Wita, mereka menanyakan keberadaan AN di hotel tersebut.
"Lalu kami tanya ke pihak hotel apakah AN nginap di sini di kamar ini, bilang ya betul. Kami bisa lihat, ada apa, kami sampaikan ada inbox dari dia ke istrinya mau bunuh diri, jadi kami datang untuk mau lihat dia apakah dia ada di dalam, kalau benar dia ada di dalam siapa tahu dia masih hidup. Supaya kami bisa telepon pihak rumah sakit," kata Agustinus mengulangi percakapan dengan resepsionis hotel.
Setelah mengetahui keberadaan AN yang berada di dalam kamar hotel dan pintu yang terkunci dari dalam, pihak keluarga pun merasa takut dan khawatir. Sehingga, meminta seorang anggota kepolisian untuk bersama membuka pintu.
"Kami tidak berani buka, akhirnya satu orang polisi datang, dia bilang ya udah gedor dari jendela, karena pintunya dikunci dari dalam," jelasnya.
Setelah kamar berhasil dibuka, AN sudah ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.
Agustinus mengaku, selama ini AN tidak pernah mengeluh ataupun mengalami masalah keluarga.
Berita Manggarai Barat lainnya