Misionaris Lembata di Paraguay; Memimpin Colegio San Blas, Sekolah Bermutu Incaran Orangtua

TRIBUN FLORES.COM,MAUMERE-Kongregasi Societas Verbi Divini (SVD) atau Serikat Sabda Allah didirikan Santo Arnoldus Janssen telah berkarya di hampir semua belahan negara pada lima benua.

Pelbagai bidang kehidupan umat manusia dimasukinya. Pendidikan, sosial ekonomi, pertanian, peternakan, ilmu pengetahuan, penelitian,bahkan juga advokasi masalah kemanusiaan.

Semasa hidup, pendiri SVD, Santo Arnoldus Yansen pernah berkarya selama 15 tahun antara 1910-1925. Uskup asal Paraguay, Bogarin meminta SVD datang berkarya di sana berbaur dengan orang-orang Indian.

Karya SVD sangat menonjol di bidang pendidikan sampai kini terasa luar biasa pengaruhnya, Colegio San Blas di Obligado, Itapua. Lembaga ini mengelola pendidikan dari tingkat pendidikan rendah (PAUD) sampai tingkat SMA.

Cengkraman pengaruhnya juga sampai di pemerintah. Kongregasi SVD memberikan seorang anggotanya, Fernando Luga Mendes. Uskup Paraguay menjadi Presiden Paraguay pada 2008.

Baca juga: Misionaris Lembata di Paraguay; Harga Telur, Ide Imam Jerman Hadirkan Koperasi

Lima tahun yang lalu pada 2018, pengelolaan lembaga pendidikan di Itapua ini dipercayakan kepada misionaris Kongregasi SVD asal  Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Pater Kornelis Boli Udjan, SVD. Ia adalah misionaris SVD ketiga asal Indonesia bekerja di sana, dipercaya menjabat Direktur General Colegio San Blas mengelola 1.000 orang pelajar dan 70-an guru dan pegawai.

Saat ini Pater Kornelis, ‘pulang kampung’ menjalani cutinya. Ia  membagikan pengalaman mengelola sekolah ini kepada wartawan Tribunflores.com, menemuinya di Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero, Kamis 20 Januari 2022.

Misionaris kelahiran Kalikasa, Kabupaten Lembata  membeberkan  peran Kongregasi SVD mengelola tujuh lembaga pendidikan.  Lima sekolah formal salah satunya Colegio San Blas dipimpinanya, selain dua lembaga pendidikan nonformal semacam sekolah menengah kejuruan di Indonesia.

Kornelis mulai menangani lembaga ini selepas pendidikan strata dua Theologi Kitab Suci di Universidad Pontificia Comillas Madrid di Spanyol ditekuninya sejak 2014-2017.

Baca juga: Misionaris Lembata di Paraguay; Undangan Makan Siang Keluarga Cardoso Bikin Betah Pater Kornelis

Colegio San Blas dipimpinanya menjadi incaran para orangtua Paraguay  menyekolahkan anak-anak mereka. Output-nya sangat bermutu dalam aspek  keilmuan dan kepribadian.

Mereka selalu beralasan bahwa sekolah yang dikelola SVD punya manajemen bagus, menerapkan disiplin tinggi, mengedepankan pendidikan nilai dan pendidikan karakter. Bertanggung jawab, selalu terbuka terhadap inovasi dan teknologi, membangun kemitraan dan partisipasi dengan para pihak.

“Inilah keunggulan yang dimiliki sekolah-sekolah milik SVD di Paraguay, termasuk Colegio San Blas, Obligado, Itapua,”ujar Kornelis.

Kornelis menjabat Koordinator Animasi Kitab Suci SVD Paraguay, mengatakan tamatan lembaga itu selalu sukses melanjutkan pendidikan ke jenjang tinggi. Sebagian mereka menjadi orang sukses yang bekerja pemerintahan, swasta dan lembaga sosial.

Alumni Colegio San Blas pernah menjabat di parlemen Paraguay dan menjadi Wakil Presiden Paraguay. Luis Roberto pernah menjadi Menteri Pertanian dan Peternakan Paraguay, meninggal dunia karena kecelakaan helikopter. Dr. Ciesar Manuel Diesel Junghanns yang saat ini menjadi Ketua Mahkamah Agung Paraguay, dan  Eduardo Petta Sanmartin yang pernah menjadi Mendikbud Paraguay.

“Inilah beberapa nama pejabat pemerintah Paraguay yang penah mengenyam pendidikan di Colegio San Blas,Obligado,“mantan Deken Dekenat V Keuskupan Agung Asunción, Paraguay membeberkannya.

Mengelola lembaga pendidikan sudah terasa berat. Dalam pemilihan dewan pengurus Kongregasi Paraguay, Pater Kornelis  mendapat keperyaan menjadi orang kedua, Wakil Provinsial SVD. Jabatan tersebut akan berakhir tahun ini. (bersambung).

Berita Sikka lainnya