Berita Maumere

SG Institute Kunjungi Kebun Irigasi Tetes di Maumere, Ajak Yance Maring Bangun Kolaborasi

Kunjungan SG Institute berangkat dari kepedulian dan rasa simpatik dengan teknologi pertanian berbasis digital yang dikembangkan Yance Maring.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / ARIS NINU
Pengamat Kebijakan Publik NTT, Stefanus Gandi 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Aris Ninu

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Stefanus Gandi (SG) Institute mengunjungi kebun irigasi tetes milik Yance Maring di samping Kantor Bupati Sikka, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Senin, 24 Januari 2022 sore.

Kunjungan SG Institute berangkat dari kepedulian dan rasa simpatik dengan teknologi pertanian berbasis digital yang dikembangkan Yance Maring.

Yance dan tim sudah lama mengembangkan lalu membuka perkebunan hortikultura dengan sistem irigasi tetes.

Selain itu, SG Institute mengaku peduli terhadap pelaku dunia  pertanian NTT dengan memberikan bantuan kepada Pengelola Smart Farming Irigasi Tetes di Kabupaten Sikka sebesar Rp 5 juta.

Baca juga: Misionaris Lembata di Paraguay; Memimpin Colegio San Blas, Sekolah Bermutu Incaran Orangtua

 

Bantuan ini diserahkan langsung oleh Direktur SG Institute, Stefanus Gandi, S.Ab kepada Yance Maring di Kebun Irigasi Tetes Kota Uneng.

Pimpinan Pengelola Smart Farming Irigasi Tetes, Yance Maring menyampaikan terima kasih atas bantuan dana dari SG Institute.

Ia mengaku kalau bantuan orang per orang ini adalah yang pertama kali ia diterima.

“Ini pengalaman kami yang pertama. Sejauh ini banyak orang yang berkunjung hanya untuk foto saja. Apa yang diberikan oleh pak Stefanus merupakan bentuk apresiasi atas usaha kami para pelaku usaha pertanian. Kami siap berbagi apabila pihak SG Institute ingin berkolaborasi dalam membangun pertanian berbasis teknologi di wilayah NTT. Ini luar biasa bagi kami untuk bisa mendorong kami untuk lebih baik lagi ke depannya,” kata  Yance.

Baca juga: Tabung Minyak Penjual Gorengan Meledak, Empat Korban Luka Bakar Termasuk Balita

Sementara itu, Stefanus Gandi, pengamat kebijakan publik NTT kepada wartawan mengatakan, pihaknya melihat smart farming irigasi tetes yang dibangun oleh Yance Maring adalah terobosan yang dilakukan oleh putra-putri NTT yang selama ini selalu diidentikan dengan ketertinggalan oleh dunia luar.

“Yance Maring merupakan orang yang memiliki lompatan pemikiran yang luar biasa. Walaupun secara otodidak, yang dilakukan oleh Yance Maring adalah sebuah lompatan teknologi yang tidak bisa dilihat dengan sebelah mata,” ungkapnya.

Pengusaha jasa sewa pesawat jet ini sangat tertarik dengan apa yang dilakukan oleh Yance Maring.

Ia pun tidak menutup berkolaborasi melalui lembaga SG Institute.

Bagi pengusaha muda asal Manggarai ini, sistem smart farming ala Yance Maring itu merupakan suatu role model untuk perkembangan pertanian di NTT.

“Selama ini orang menganggap orang NTT itu terbelakang secara teknologi. Tetapi yang dilakukan oleh Yance Maring dengan konsep yang brilian ini seolah membalikan semua fakta. Secara pribadi saya tertarik dan akan melakukan kolaborasi dengan Yance Maring, sebab ini menjadi narasi yang positif untuk mengembangkan pertanian di NTT,” tandasnya.(*).

Berita Maumere Lainnya

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved