Berita Manggarai Timur
Kisah Anak Yatim Piatu di Manggarai Timur, Tinggal Sendiri hingga Dapat Beras dari Tetangga
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makan, Verawati berharap belas kasihan tetangga. Verawati sering mendapat beras dari tetangga.
TRIBUNFLORES.COM, BORONG - Kondisi Karolina Verawati (11), seorang anak yatim piatu di Kampung Racang, Desa Colol, Kecamatan Lambaleda Timur, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), memprihatinkan.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makan, Verawati berharap belas kasihan tetangga. Verawati sering mendapat beras dari tetangga.
"Saya biasa dapat beras dari tetangga di kampung atau dari kakak untuk masak nasi. Bahkan saya juga dapat uang dari tetangga untuk beli garam," kata Verawati saat ditemui Kompas.com, Kamis 27 Januari 2022.
Siswi kelas V Sekolah Dasar Inpres Racang ini harus tetap rajin berangkat ke sekolah untuk menggapai cita-citanya.
Baca juga: Diduga Takut Polisi, Sejumlah Warga Jong di Manggarai Timur Lari ke Hutan
Berdasarkan keterangan tetangga, Verawati selalu berjalan kaki ke sekolah yang berjarak 200 meter dari rumahnya.
Verawati tinggal sendirian di rumahnya. Ayahnya, Dominikus Lamang (39), meninggal karena sakit pada 2011.
Setelah sang ayah meninggal, Verawati tinggal bersama ibunya, Anastasia Idi, dan kakak laki-lakinya, Edgius Andro.
Pada 2021, sang ibu meninggal karena penyakit hepatitis yang dideritanya. Verawati sempat tinggal bersama kakaknya, Edgius. Namun, kini Edgius telah merantau ke Kalimantan.
Sebenarnya, Verawati memiliki seorang kakak yang juga tinggal di kampung tersebut. Ia kadang-kadang pergi ke rumah kakaknya saat pulang sekolah.
Baca juga: Bayi Lahir Tanpa Lubang Dubur di Manggarai Mengetuk Hati Pendamping PKH
Hanya saja, Verawati enggan tinggal bersama kakaknya yang telah menikah itu. Ia ingin menjaga rumah milik orangtuanya.
"Saya masih ingat bapak mama yang sudah meninggal dunia. Sekaligus saya jaga rumah," kata dia.
Cita-cita Menjadi Biarawati Katolik
Verawati rajin berangkat ke sekolah setiap hari. Bocah cilik itu memiliki cita-cita yang mulia, ingin menjadi biarawati Katolik setelah lulus sekolah menengah atas.
"Aku ngoeng sekolah teruh (saya ingin sekolah terus), apa pun kesulitan yang saya alami, saya berharap sekolah terus agar cita-cita terwujud," kata dia sambil memasak di dapur.