Renungan Katolik Hari Ini

Utamakan yang Rohani Tanpa Melupakan yang Duniawi

Kekaguman itu diutarakan dalam doa permohonan agar Tuhan menjaga Bait Suci yang merupakan tanda kehadiran-Nya di antara umat-Nya.

Editor: Gordy Donovan
zoom-inlihat foto Utamakan yang Rohani Tanpa Melupakan yang Duniawi
TRIBUNFLORES.COM/HO-RD FIDELIS
RD. Fidelis Dua

Oleh: RD. Fidelis Dua

TRIBUNFLORES.COM - Raja Salomo dalam bacaan pertama hari ini, Selasa 8 Februari 2022, mengagumi dan memuji Tuhan karena turun dari surga tertinggi untuk tinggal di Bait Suci yang sederhana yang telah dibangunnya.

Kekaguman itu diutarakan dalam doa permohonan agar Tuhan menjaga Bait Suci yang merupakan tanda kehadiran-Nya di antara umat-Nya.

Permohonan Salomo ini serentak sebuah ucapan syukur kepada Tuhan karena telah menjaga perjanjian-Nya dengan bangsa Israel dan inilah inti doa Salomo.

Bagi Salomo doa merupakan suatu ungkapan kerinduan agar seluruh kerajaan Israel tetap mempertahankan hubungan yang indah dengan Allah.

Baca juga: Renungan Katolik Hari Ini : Menghidupkan Harapan, Membawa Sukacita

Melalui doa yang demikian suatu paradoks terjadi, yakni ketika umat Israel berusaha memelihara hubungan, Allahlah yang lebih aktif memelihara hubungan itu.

Selain itu doa juga merupakan suatu respons terhadap karunia Allah yang memberikan dan menyatakan diri-Nya, sebagai suatu pemujaan terhadap Allah, karena Allah berkenan memenuhi rumah Allah itu dengan kemuliaan yang luar biasa.

Dalam pengertian yang demikian, doa bukanlah satu “daftar belanja” yang ingin diajukan kepada Bapa kita di surga. Juga bukan syafaat atau meminta perhatian Allah.

Sebaliknya kebenaran yang lebih dalam dari konsep doa adalah sarana kasih karunia yang melaluinya karya Allah direalisasikan bagi umat manusia.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 10 Desember 2021: Wajah Ganda Kita

Oleh karena itu, betapa mulianya orang yang berdoa dengan benar, karena apa yang ia lakukan merupakan sarana kasih karunia Allah.

Melalui doa, ia memiliki hubungan yang indah dengan Allah yang dipujanya.
Sementara itu, dalam doa permohonannya secara jelas Salomo menempatkan umat Israel di bawah pemerintahan Allah yang benar dan adil, yang melimpahkan kebaikan dan pengampunan.

Namun tidak berarti bahwa yang bersalah akan bebas dari hukuman, Allahlah sumber penghakiman bagi orang yang berdosa.

Dengan kata lain, melalui doa, Salomo menempatkan Allah pada puncak supremasi (kekuasaan) hukum tertinggi. Inilah yang dijunjung tinggi oleh Yesus.

Maka Yesus tidak segan-segan menegur orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang mengesampingkan perintah Allah untuk berpegang teguh pada tradisi manusia. Tindakan itu sama halnya dengan

melakukan sesuatu yang religius tetapi dengan motif manusiawi yang tersembunyi dan kepentingan pribadi.

Dalam hal ini Yesus pun menegaskan bahwa kita harus mengutamakan yang surgawi terlebih dahulu sebab yang surgawi menawarkan keselamatan kekal dalam diri kita, dan merupakan keselamatan yang berlaku untuk semua orang dan bagi siapa saja yang mau mengamalkannya. 

Namun hal ini ditentang oleh orang Farisi dan ahli Taurat. Mereka menentang ajaran Kristus demi untuk mempertahankan tradisi mereka.

Tentu saja hal ini berhubungan dengan kepentingan pribadi masing-masing. Ego yang kuat dari kaum Farisi dan ahli Taurat membuat mereka berani menentang perintah Allah.

Perintah yang menyelamatkan mereka abaikan dan lebih mengutamakan ketamakan hati mereka sehingga menutup hati mereka terhadap firman keselamatan.
Kita harus senantiasa menjalankan perintah Allah dan mengamalkannya dalam hidup sehingga firman Tuhan senantiasa bertumbuh dan berakar dengan kuat dalam diri kita.

Tetapi, jika dikaitkan dengan kehidupan kita saat ini, orang-orang Farisi dan ahli Taurat menggambarkan diri kita. Kita lebih mengutamakan yang duniawi daripada yang surgawi.

Kita adalah orang-orang Farisi yang hidup di tengah-tengah dunia saat ini, dimana kita lebih mendewakan hal-hal duniawi yang memberikan kepuasan sesaat dan kenikmatan.

Semoga lewat permenungan ini kita diajak untuk dapat mengamalkan ajaran Tuhan dalam hati kita dan melaksanakannya untuk keselamatan kita bersama.

Utamakan yang rohani tanpa melupakan yang duniawi. Berdoalah dengan sungguh, tetapi jangan lupa juga untuk bekerja keras.

Berupayalah sekuat tenaga, tapi jangan lupa pula berdoa dengan rajin. Turutilah perintah Tuhan dan jangan lupa dengan sesama. Hiduplah dengan seimbang. (*).

Baca Renungan Katolik Lainnya

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved