Berita Nagekeo
Pemda Nagekeo Bentuk Ekosistem Beras Mbay Berbasis Pemberdayaan Berkelanjutan
Pemerintah Kabupaten Nagekeo menggelar rapat koordinasi (Rakor) membentuk ekosistem beras Mbay berbasis pemberdayaan berkelanjutan.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Tommy Mbenu Nulangi
TRIBUNFLORES.COM, MBAY-Pemerintah Kabupaten Nagekeo menggelar rapat koordinasi (Rakor) membentuk ekosistem beras Mbay berbasis pemberdayaan berkelanjutan.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Setda Kabupaten Nagekeo, Kamis 10 Februari 2022.
Rakor tersebut dihadiri PT Pandawa Agri Indonesia (PAI), 17 P3A dari Sekunder 2, Pemilik RMU, Lembaga Keuangan, para penyuluh pertanian, Dinas Pertanian, Dinas Pangan, Dinas Koperindag, Dinas PMDP3A, Dinas PU-PR dan Bagian Ekonomi Setda Nagekeo.
Kepala Bappeda Kabupaten Nagekeo, Kasmir Doy mengatakan kegiatan tersebut untuk memperkuat sistem rantai pasok beras Mbay khususnya beras dalam kemasan yang di-launching 8 Desember 2021.
Baca juga: DBD Menggila di Nagekeo, Kasus Nailk 200 Kali Lipat, Satu Penderita Meninggal
Dijelaskannya, pada tahun 2022, pasokan beras Mbay sangat bergantung dari sawah yang diairi dari saluran sekunder 2 seluas kurang lebih 1.500 Ha.
"Sekunder 1 dan 3 akan ditutup sampai awal tahun depan karena ada pekerjaan perbaikan total," ungkapnya.
Bupati Nagekeo, Johanes Don Bosco Do meminta semua pihak yang diundang bersinergi dalam ekosistem usaha yang terintegrasi dari hulu sampai hilir.
"Untuk itu setiap pihak yang diundang harus dipetakan perannya pada setiap tahapan," ujarnya.
Dijelaskannya, Rakor tersebut juga akan ditindaklanjuti dengan sosialisasi dan pendampingan disetiap P3A dan petani. Lembaga keuangan juga akan diikutsertakan supaya para petani dapat mengakses skema pembiayaan yang ditawarkan.
Baca juga: Aset KSP Kopdit Pintu Air Cabang Mbay di Nagekeo 47 Miliar
Para petugas P3A yang hadir dalam kegiatan ini mengharapkan agar adanya pendampingan yang intens dari para penyuluh sejak dari pengolahan lahan.
"Begitu juga dengan pemilik RMU yang mengharapkan adanya pendampingan teknis berkaitan dengan standardisasi produk beras mbay dalam kemasan," ujarnya.
Bupati Don berharap, perwakilan lembaga keuangan yang diundang menyampaikan skema pinjaman kepada para peserta yang hadir dan bersedia ikut serta dalam kegiatan lanjutan bersama P3 dan petani di sekunder 2. (mm)