Oknum Guru Pukul Siswa SD

BREAKING NEWS : Oknum Guru di Ruteng Manggarai Diduga Pukul Siswa SD

Informasi yang diperoleh TRIBUNFLORES.COM, aksi tak terpuji itu berawal ketika korban bersama teman sekelasnya menjalani latihan pengibaran bendera.

Editor: Gordy Donovan
SHUTTERSTOCK
ILUSTRASI : Kekerasan Terhadap Anak Sekolah Dasar, Jumat 18 Februari 2022. Seorang anak SD di Manggarai Menjadi Korban Kekerasan oleh Oknum Guru. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM,Charles Abar

TRIBUNFLORES.COM,RUTENG- Seorang oknum guru Sekolah Dasar (SD) berinisial AL di Ruteng Kabupaten Manggarai diduga memukul siswa.

Korbannya adalah DKD (9) siswa kelas V sebuah Sekolah Dasar di Kota Ruteng.

Akibatnya korban mengalami luka lebam dibagian punggung dan betis bagian kanan.

Oknum guru tersebut diduga memukul korban dengan menggunakan sepotong kayu.

Baca juga: Jalur Pantura Munta-Tureng Reok Barat di Manggarai Rusak Parah

 

Informasi yang diperoleh TRIBUNFLORES.COM, aksi tak terpuji itu berawal ketika korban bersama teman sekelasnya menjalani latihan pengibaran bendera merah putih.

Kegiatan itu dipimpin langsung oleh AL sebagai guru Pendidikan dan Jasmani (Penjas). Karena salah dalam latihan, guru memukul siswa hingga korban mengalami lembam dibagian tubuh.

Setelah mendapatkan pukulan di bahu dan kaki, korban menangis menuju ruang guru untuk diminta pertolongan.

Selain korban itu, ada juga 19 siswa lainya mendapatkan perlakuan yang sama dari oknum guru tersebut.

Sementara itu ayah korban, LJ (59), mengaku tidak menerima perlakuan oknum guru itu terhadap anaknya.

Apa yang dilakukan terhadap anaknya merupakan perlakukan yang tidak wajar oleh seorang guru.

"Sudah tidak jaman lagi menggunakan kekerasan, apapun alasannya,tapi kalaupun misalnya harus pakai pukul atau apa jangan menggunakan kebencian," ujarnya.

Baca juga: Anggota DPRD Sikka, Philip Fransiskus Beberkan Kronologi Keributan di Ruang Kula Babong

Ia sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh oknum guru itu,sebab jauh dari konsep kampanye kabupaten Manggarai Ramah Anak,yang digaungkan oleh pemerintah kabupaten Manggarai.

"Saya menolak dengan tindakan ini, kalaupun mendidik tidak sekeras itu. Apalagi dengan kabupaten ramah anak ini, memberi ruang membuat anak betah di sekolah," ujarnya.

Ia berharap Dinas Pendidikan kabupaten Manggarai tidak bosan-bosan, mengimbau para guru supaya inovasi pembelajaran para guru supaya tidak menggunakan kekerasan. Kekerasan bukan pilihan utama untuk mendidik siswa.

Sementara Kepala Sekolah Dasar, Robertus Usman membenarkan ada tindakan kekerasan yang dilakukan oleh anak buahnya terhadap anak didik di sekolah tersebut.

"Iya benar adanya,"ungkap Kepsek Robert saat ditemui TRIBUNFLORES.COM.

Kata Robert, oknum guru yang diduga memukul siswa sudah mengakui perbuatannya.

"Saya sudah tegur secara lisan. Terkait sanksi yang diberikan mungkin akan kita buat surat pernyataan kedepannya,"kata dia.

Tidak Boleh Ada Kekerasan

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Manggarai Fransiskus Gero, menyampaikan tidak boleh ada tindakan kekerasan kepada anak didik disemua jenjang pendidikan di Kabupaten Manggarai dalam bentuk apapun.

"Prinsip kita tidak boleh dilakukan kekerasan dalam bentuk apapun terhadap anak siswa. Lembaga pendidikan harus menjadi model agar memberikan keteladanan yang baik kepada masyarakat,"ujar Fransiskus.

Baca juga: Bayi Penderita Hidrosefalus Dirawat di RSUD Bajawa, Butuh Uluran Tangan Donatur

"Kepada para guru yang ada di kabupaten Manggarai untuk semua jenjang, tidak boleh ada lagi tindakan kekerasan dalam bentuk apapun,pemberian sanksi tidak boleh dilakukan dimasa masa sekarang, beri hukuman yang mendidik seperti membersihkan lingkungan,atau meningkatkan keterampilan yang lain,"ujarnya.

Sementara itu, reporter TRIBUNFLORES.COM masih terus berupaya untuk mengkofirmasi oknum guru tersebut.

Berita Manggarai Lainnya

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved