Bayi Hidrosefalus di Ngada
Bayi Penderita Hidrosefalus Dirawat di RSUD Bajawa, Butuh Uluran Tangan Donatur
Sementara itu, Bernadus Bhara, salah satu kader Posyandu di Utaseko mengaku sampai merinding melihat kepala Angelus yang kian membesar.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Patrianus Meo Djawa
TRIBUNFLORES.COM, BAJAWA - Angelus Gabriel Demu diagonis sedang menderita penyakit Hidrosefalus.
Angelus kini masih berusia 7 bulan.
Angelus berasal dari Utaseko Desa Were 3 Kecamatan Golewa Selatan Kabupaten Ngada, Pulau Flores Nusa Tenggara Timur.
Angelus merupakan anak ke 4 dari pasangan suami istri, Kristoforus Pangga dan Maria Raga.
Baca juga: Bayi Penderita Hidrosefalus Dirujuk ke RSUD Bajawa Kabupaten Ngada
Perawat di Polindes Utaseko, Desa Were 3, Karolina Du'e menjelaskan saat ini bayi Angelus sudah dirujuk ke RSUD Bajawa.
Bayi Angelus dirujuk ke RSUD Bajawa Kabupaten Ngada, Kamis 17 Februari 2022 siang.
"Dokter di RSD Aeramo, tempat Angelus dilahirkan mendiagnosisnya mengidap Hidrosefalus. Karena kondisi ini, proses kelahirannya harus dilaksanakan melalui operasi (caesar), 2 Juli 2021 lalu,"ujar Karolina.
Ia mengatakan di Kabupaten Ngada, Hidrosefalus dianggap penyakit langka.
Sementara itu, Bernadus Bhara, salah satu kader Posyandu di Utaseko mengaku sampai merinding melihat kepala Angelus yang kian membesar.
Baca juga: Cerita Nugroho, Pemilik Ketoprak Mpok Intan Gabung di Kopdit Pintu Air KCP Yogyakarta
Bernadus mengungkapkan, dari riwayat timbangan berat badan Angelus sejak Agustus 2021 hingga Januari 2022, berat badan bayi itu terpantau mengalami peningkatan yang tak normal seperti bayi normal lainnya.
Dia merincikan, pada timbangan pertama di bulan Agustus 2021, Angelus tercatat memiliki berta 5,2 kilogram. Sebulan setelahnya yakni bulan september beratnya meningkat menjadi 6,7 kilogram, oktober 8,6 kilogram, november 10 kilogram dan terakhir pada januari 2022 beratnya telah mencapai 13 kilogram.
Namun, karena kondisi keuangan yang kian memburuk untuk melakukan pengobatan medis, keluarga Angelus dibantu sanak keluarganya meminta uluran tangan para donatur untuk pengobatan medis lebih lanjut.
Ajakan donasi juga disampaikan Kepala dusun II Utaseko, Yohanes Baku.