Konflik Rusia vs Ukraina
Amerika Gembar-Gembor Rusia Siap Serang Ukraina, Presiden Zelensky Malah Ajak Putin Bertemu
Amerika gembar-gembor Rusia siap serang Ukraina, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky malah ajak Presiden Vladimir Putin bertemu, koq bisa?
lihat foto
Amerika Gembar-Gembor Rusia Siap Serang Ukraina, Presiden Zelensky Malah Ajak Putin Bertemu
POS-KUPANG.COM - Di tengah isu invasi Rusia vs Ukraina yang digembar-gemborkan Amerika Serikat, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky malah mengajak Presiden Rusia Vladimir Putin untuk bertemu.
Ajakan itu disampaikan Zelensky Sabtu 19 Februari 2022.
Ajakan sekaligus seruan yang disampaikan Zelensky bertujua mencari resolusi atas krisis yang terjadi antara kedua negara.
Seakan mengabaikan isu yang dilontarkan Amerika Serikat dan sekutunya NATO, Zelensky mengatakan Ukraina hanya ingin menempuh jalur diplomatik.
Baca juga: Rusia dan Ukraina Diambang Perang, Amerika Serikat dan NATO Siaga, Apa yang Diinginkan Putin?
Zelensky mengaku, sejauh ini tidak tahu apa yang diinginkan Rusia hingga ingin melakukan invasi ke Ukraina.
Karena itu ia mengusulkan diadakannya pertemuan dengan Putin.
Hal itu disampaikan Zelenzky saat berbicara di Konferensi Keamanan Munich, di mana dia juga bertemu dengan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris
Zelensky menambahkan, Rusia dapat memilih lokasi untuk pertemuan tersebut.
"Saya tidak tahu apa yang diinginkan presiden Federasi Rusia, jadi saya mengusulkan pertemuan," kata Zelensky seperti dikutip AP News.
Baca juga: Bantah Tudingan Moskow, Amerika Tegaskan Tak Lakukan Operasi Militer di Perairan Teritorial Rusia
"Ukraina akan terus mengikuti hanya jalur diplomatik demi penyelesaian damai."
Selanjutnya, Zelensky mengatakan dia menginginkan jaminan keamanan baru untuk memperbaiki arsitektur keamanan global yang menurutnya "hampir rusak".
Zelensky mendesak negara-negara Barat untuk menjatuhkan sanksi terhadap Rusia di tengah meningkatnya ketegangan di timur negara itu.
Zelensky juga ingin mengadakan pertemuan anggota tetap Dewan Keamanan PBB, yang mencakup Rusia, bersama dengan Jerman dan Turki.
Dia kemudian mengutuk kebijakan peredaan terhadap Rusia, yang meluncurkan latihan militer nuklir pada hari Sabtu (19/2/2022).
