Berita Sikka
Bermula di Teras Rumah, KCP Kopdit Pintu Air Yogyakarta Berjuang Naik Kelas Jadi Kantor Cabang
KCP Kopdit Pintu Air Yogyakarta memulai pelayanan kepada anggota dari teras rumah, kini berjuang keras menjadi kantor cabang.
Penulis: Egy Moa | Editor: Egy Moa
TRIBUNFLORES.COM, YOGYAKARTA-Memulai pelayanan kepada anggota dari teras rumah di Jalan Petung, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Provinsi Yogyakarta, KSP Kopdit Pintu Air hadir di Yogyakarta dilakukan pengelola.
Waktu berlalu, minat anggota terus bertambah dibentuk Kantor Cabang Pembantu (KCP) Yogyakarta. Memasuki tahun keempat terhimpun 362 anggota. Kini, pengelola berjuang keras menggaet 500 anggota menaikkan statusnya menjadi kantor cabang.
“Menjadi kantor cabang, anggotanya harus 500 orang dan pinjaman beredar Rp 2 miliar. Saat ini anggota 362 orang, pinjaman Rp 1.718.200.000 dan aset Rp 3,364 miliar. Kami harus kerja lebih keras untuk mencapainya,” kata Ketua Komite KCP Kopdit Pintu Air Yogyakarta, Guido Abong, kepada TribunFlores.com, Kamis 17 Februari 2022 di Yogyakarta.
Guido mengatakan Ketua KSP Kopdit Pintu Air Rotat-Indonesia, Jakobus Jano telah memberi isyarat menaikkan status cabang pembantu.Bila sampai bulan Juni syarat ini terpenuhi statusnya ditingkatkan dari KCP menjadi kantor cabang.
Baca juga: Cerita Nugroho, Pemilik Ketoprak Mpok Intan Gabung di Kopdit Pintu Air KCP Yogyakarta
Ia mengakui, potensi anggota cukup banyak terutama di kalangan pengelola kuliner dan pedagang. Timnya sudah sering melakukan sososialiasi dan pertemuan, namun calon anggota kesulitan memenuhi syarat penyetoran awal anggota, karena usahanya terdampak pandemi virus corona (Covid-19) melanda dunia.
Menjawab kesulitan calon anggota di Yogyakarta, pengelola telah memiliki strategi mengakomodir calon anggota yang sangat berminat menjadi anggota tetapi mengalami kesulitan keuangan.
Demikian juga menggarap anggota dari kalangan mahasiswa dan pelajara asal Provinsi NTT menjalani studi di Yogyakarta. Mantan Kepala SMA Katolik Santa Maria Surabaya membebeberkan cara mereka mengakomodir keanggotaan dari kalangan mahasiswa dan pelajar.
“Dampak Covid-19 sangat besar sekali menimpa para pengelola kuliner. Kami akan terus-terus melakukan sosialisasi, motivasi mereka satu persatu ,” katanya.
Baca juga: Mahasiswa INTAN Yogyakarta Asal NTT Ikut Sosialisasi Kopdit Pintu Air
Pada hari Minggu, 21 Februari, timnya melakukan pertemuan dan sosialisasi dengan sebuah kelompok di wilayah Kabupaten Klaten.
Pria asal Desa Wuliwutik, Kecamatan Nita yang telah lama domisili di Yogyakarta membeberkan suka duka awal memulai KCP Yogyakarta pada 2019.
“Beberapa bulan awal di tahun 2019, saya sendirian mengelola. Kalau saya dapat anggota baru dan setoran, saya ke BRI setor uang ke rekening kantor pusat Kopdit Pintu Air. Ketika anggota makin bertambah, pengurus kirim satu staf ke Yogyakarta,” cerita Guido.
Bermula kantor dari teras rumahnya, kini KCP Yogyakarta memiliki kantor sendiri di Jalan Petung, Kabupaten Sleman. Minat anggota terus bertambah ketika Kopdit Pintu Air menjadi bagian dari Paguyuban Keluarga Flomor Yogyakarta dan komunitas masyarakat lainnya.
Baca juga: Terobosan Baru KSP Kopdit Pintu Air, Gerakan Pintu Air Amal Kasih di Maumere Kabupaten Sikka
Ia bersyukur, KCP Kopdit Pintu Air makin memasyarakat di Yogyakarta.Berbagai jenis produk simpan pinjam,program solidaritas kesehatan (Solkes) dan solidaritas duka/wafat (Solduta) menjadi daya tarik yang kuat anggota.
Testimoni dari dari beberapa anggota yang telah mengalami program Solkes dan Solduka menjadi materi sosilisasi yang paling gampang menambah anggota baru.
“Kesempatan inilah, kami manfaatkan untuk sosialisasi kepada calon anggota,”imbuh Guido.