Berita Manggarai Barat

Lintas Aksi Save Wae Sano Tolak Proyek Geotermal Gelar Demo di Labuan Bajo

Kapolres Mabar,AKBP Felli Hermanto menekankan kepada personil Polres Mabar mengendalikan diri mengamankan aksi demonstrasi menolak proyek geothermal.

Editor: Egy Moa
HUMAS POLRES MABAR
Personel Polres Mabar menjaga aksi demonstrasi kelompok Lintas Aksi Save Wae Sano menolak proyek Geotermal di Desa Wae Sano, Kecamatan Sano Nggoang,Jumat 4 Maret 2022. 

Laporan ReporterTRIBUNFLORES.COM, Gecio Viana

TRIBUNFLORES.COM, LABUAN BAJO -Kapolres Manggarai Barat (Mabar), AKBP Felli Hermanto, menekankan kepada personil Polres Mabar untuk dapat mengendalikan dan mengamankan aksi demonstrasi. 

“Tidak boleh ada tindakan dan perkataan berlebihan,” katanya dalam keterangan diterima TribunFlores.com, Jumat

Penegasan itu disampaikan kepada personil Polres Mabar yang terlibat dalam pengamanan aksi demontrasi yang dilakukan oleh kelompok masyarakat yang tergabung dalam Lintas Aksi Save Wae Sano terkait penolakan proyek Geotermal di Wilayah Desa Wae Sano, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Mabar, Jumat 4 Maret 2022.

Mengamankan jalannya aksi demonstrasi, Polres Mabar melibatkan 136 personil, berdasarkan surat perintah Kapolres Mabar nomor:Sprin/104/lll/PAM.3.2./2022 dibawa pimpinan Kasat Sabhara, AKP Markus Malik.

Baca juga: Danone Indonesia Buka Sentra Vaksinasi Generasi Maju di Manggarai Barat

Para pendemo sekitar pukul 09.00 Wita mengawali aksinya dengan berkumpul di depan Gereja Paroki Roh Kudus, kemudian melakukan aksi didepan Kantor Pemda Kabupaten Mabar. 

Kegiatan aksi demonstrasi kali ini Pemda Mabar membuka ruang untuk berdialog dengan para pendemo. Dihadapan Bupati Mabar, Edistasius Endi, koordinator aksi Fransiskus Napang,  mendesak pemerintah untuk mencabut izin penambangan panas bumi Wae Sano serta menghentikan segala upaya paksa untuk melanjutkan proyek yang berbahaya ini dan mendesak Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Barat untuk berhenti mendukung dan memfasilitasi setiap upaya paksa untuk meloloskan proyek geothermal Wae Sano. 

Selain mendesak Pemda Mabar, para pendemo juga dan meminta kepada Pemda Mabar untuk mengembangkan pariwisata alam berbasis komunitas dan mendorong ekonomi berbasis warga seperti pertanian dan peternakan serta meminta Bank Dunia untuk segera menghentikan pendanaan terhadap proyek geothermal di ruang hidup kami

Bupati Mabar mengatakan  pemerintah akan melihat porsi pembangunan ini apakah dampak negatifnya lebih dominan ataukah dampak positifnya lebih dominan. Apabila dampak positifnya lebih dominan, Pemda tidak punya alasan untuk tidak berkerja sama dengan pemerintah pusat terkait pembangunan geotermal ini. Dan tentunya Pemda akan meminimalisir dampak negatif dari pembangunan proyek geotermal tersebut.

Berita Manggarai Barat lainnya

 
 
 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved