Liputan Khusus Tribun FLores

Mengenal Kampung Garam, Warisan Leluhur di Flores NTT

Mereka bertahan hidup dengan menjual garam halus untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/GG
KAMPUNG GARAM - Warga Kampung Garam, Petrus saat memproses mengolah garam halus di Kampung Garam Kota Maumere Kabupaten Sikka, Februari 2022. 

Piter pun berujar bahwa proses pembuatan garam tradisional juga sangat bergantung pada cuaca. Karena pada saat musim hujan masyarakat susah mendapatkan kayu api.

Butiran- butiran garam itu akan dimasukan pada wadah yang bernama Taping untuk dikeringkan.

Proses pengeringan ini memakan waktu satu malam.

Garam yang sudah dikeringkan akan di bungkus lalu di jual ke pasar tradisional yang ada di Kabupaten Sikka.

Baca juga: BREAKING NEWS : IRT di Manggarai Timur Habisi Nyawanya Sendiri, Polisi Ungkap Kronologinya

Produksi garam dari masyarakat Kampung Garam juga banyak diminta oleh pembeli khususnya para petani dan peternak.

Selain untuk dikonsumsi oleh manusia, para petani juga menggunakan garam ini untuk dicampurkan pada air minum hewan ternak mereka. Tutur seorang pedagang di Pasar Alok, Kabupaten Sikka. (Rl/gg).

Liputan Khusus Lainnya

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved