Berita Nagekeo

Proyek Saluran Irigasi Mbay, Pemda Nagekeo Kaji Dampak Dialami Petani

Komisi III DPRD Nagekeo mengharapkan pemerintah mengkaji dampak pembangunan Irigasi Mbay terhadap petani yang tidak mengolah sawahnya.

Editor: Egy Moa
TRIBUN FLORES.COM/TOMMY MBENU NULANGI
Suasana rapat kerja komisi III DPRD Nagekeo di ruang rapat paripurna, Jumat 4 Maret 2022. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Tommy Mbenu Nulangi

TRIBUNFLORES.COM, MBAY--Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nagekeo kembali menggelar rapat kerja bersama dengan beberapa mitra organisasi perangkat daerah (OPD) seperti Dinas Pertanian, Dinas Peternakan, dan Dinas Perikanan Kabupaten Nagekeo.

Rapat yang dipimpin oleh Ketua Komisi III DPRD Nagekeo, Antonius Moti tersebut dilakukan di ruang rapat paripurna DPRD Nagekeo pada, Sabtu 5 Maret 2022.

Dalam rapat tersebut sejumlah anggota komisi III menyoroti soal rencana pemerintah daerah yang akan menutup saluran Irigasi Mbay sebagai dampak dari rencana pembangunan saluran tersebut yang akan dimulai tahun ini dengan anggaran senilai Rp 75 miliar dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI.

Anggota Komisi III DPRD,Patrisius Bhoko mengatakan, pemerintah daerah segera memikirkan dan mencari solusi k apa yang harus dilakukan oleh pemerintah supaya masyarakat tidak dirugikan dari pembangunan tersebut. Karena proyek dengan anggaran yang sangat fantastis tersebut direncanakan akan selesai pada tahun 2023.

Baca juga: Kunjungi Suku Ebudai, Kapolres Nagekeo Diberi Gelar Mosa Kisa

Dengan begitu masyarakat dipastikan tidak mengolah sawahnya pada saat pelaksanaan proyek tersebut berlangsung sehingga akan menimbulkan masalah baru.

"Dari pemerintah sendiri, adakah solusi yang dipikirkan manakala proyek itu dibangun dan para petani tidak mengolah sawah. Jangan sampai dengan adanya proyek itu timbul masalah baru," ujarnya.

Anton Moti mengatakan  hasil pantauan lapangan, banyak dari para petani meminta supaya proyek multi year tersebut ditunda untuk beberapa bulan kedepan karena masyarakat masih menggarap sawah mereka.

Bahkan, ada para petani sawah yang baru saja membajak sawah mereka sehingga dikhawatirkan akan gagal panen jika saluran irigasi Mbay ditutup.

Baca juga: 13 Atlet Taekwondo Nagekeo Target Menang di Kejurda Popda NTT

"Mereka bukan tidak setuju, tapi mereka minta ditunda dulu beberapa bulan kedepan, karena masih ada yang sementara bajak. Kalau tidak ditunda, air dari mana untuk mengairi sawah," ujarnya.

Ia juga mengatakan, pihaknya mendukung proyek strategis itu, namun pemerintah daerah juga harus memikirkan solusi apa yang terbaik yang harus diambil oleh pemerintah apabila saluran irigasi Mbay ditutup sementara sampai pada tahun 2023.

"Ini juga harus dipikirkan betul oleh pemerintah. Karena masyarakat akan kehilangan pekerjaan, dan mereka juga akan kelaparan kalau memang tidak ada kebijakan yang diambil," ungkapnya.

Keduanya berharap, ada solusi terbaik yang diambil pemerintah daerah sehingga para petani tidak dirugikan dari pelaksanaan proyek tersebut.

Berita Nagekeo lainnya

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved