Berita Manggarai Barat
Derita OGDJ Manggarai Barat, Ditinggal Suami, Dipasung 24 Tahun dan Tidur Beralas Papan
Koordinator Kelompok Kasih Insanis (KKI) Mabar, Kristo Tomus mengungkap keprihatinan hidup Orang Dengan Gangguan Jiwa (OGDJ) 24 tahun dipasung.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Gecio Viana
TRIBUNFLORES.COM, LABUAN BAJO-Koordinator Kelompok Kasih Insanis (KKI) Kabupaten Manggarai Barat, Kristo Tomus bersama tim Puskesmas Wae Nakeng mengunjungi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang dipasung selama 24 tahun.
ODGJ bernama Haipa (44) itu dikunjungi pada Minggu 13 Maret 2022, di Kampung Siru, Desa Siru, Kecamatan Lembor, Kabupaten Mabar.
"Ia dipasung sejak 1998 di belakang rumah dekat dapur," katanya menghubungi TribunFlores.com, Senin 14 Maret 2022.
Kristo mengaku, kondisi Haipa sangat memprihatinkan dalam kayu pasungan. Ia terlihat lemah dan lesu. Haipa merupakan ibu satu anak dan sejak lama ditinggal pergi suaminya. Saat ini ia tinggal bersama kakak kandungnya.
Baca juga: Bupati Manggarai Barat: Terima Kasih Pemerintah Pusat Bantu PKL, Nelayan dan Warung
"Kondisi tempat pasungnya tidak layak untuk dihuni. Tidak memungkinkan bagi seorang manusia hidup di dalam gubuk ini. Dinding dan atap sudah rusak parah," ujar Kristo.
Lebih lanjut, Kristo mengisahkan Haipa siang malam tidur di atas kayu atau papan yang tidak beralaskan tikar maupun kasur. Dia berharap, Pemerintah Kabupaten Mabar lebih serius dalam memperhatikan para ODGJ di daerah itu.
"Saya yang melihat lansung tempat ini kemarin, tidak bisa berkata apa-apa. Hanya diam sambil bertanya dalam hati. Akankah komitmen seorang pemerintah bisa terwujud?. Hanya Tuhan yang tahu, mengetahui segala sesuatu," katanya.
Berdasarkan data yang dihimpun, Kristo menjelaskan, sejak 2017 sampai 2022, terdapat lebih dari 300 ODGJ. Sebanyak 30 diantaranya telah dinyatakan pulih.
Baca juga: DWP Kabupaten Batu Bara Studi Tiru Tenun Ikat di Manggarai Barat
"30 Desa yang sudah saya kunjungi di 12 kecamatan. Memang masih ada desa-desa yang belum saya kunjungi, namun saya tetap berupaya untuk bisa menjangkau semua desa dan kecamatan yang ada di Manggarai Barat," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Selasa 23 November 2021, Wakil Bupati Mabar, dr Yulianus Weng mengatakan, pemerintah daerah (pemda) serius menangani ODGJ. Hal tersebut disampaikan saat membacakan jawaban Pemkab Mabar atas pemandangan umum fraksi-fraksi DPRD Kabupaten Mabar terhadap pengantar nota keuangan atas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Mabar tahun anggaran 2022.
Berdasarkan data yang diperoleh, lanjut Weng, terdapat sebanyak 442 ODGJ dan 51 ODGJ yang dipasung.
"Untuk tahun 2022, anggaran yang disiapkan untuk penanganan ODGJ ini awalnya Rp 500.050.000, sejumlah anggaran tersebut difokuskan pada pendampingan dan pengawasan kegiatan penanganan ODGJ, serta bantuan sosial kepada keluarga pasien berupa bantuan sembako untuk 2 kali pendroopingan (2 semester) serta fasilitasi tim koordinasi penanganan ODGJ lintas sektor," katanya.