Berita Maumere
Kisah Kosmas, Kumpul Uang dari Botol Bekas Agar Asap Dapur Tetap Mengepul
Arus lalu lintas cukup ramai dan lancar. Di trotoar hanya beberapa orang warga tampak sedang berjalan.
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Siang itu, suhu udara di Kota Maumere Kabupaten Sikka cukup panas. Sinar matahari sangat menyengat kulit.
Suasana kota cukup ramai. Arus lalu lintas ramai dan lancar. Di trotoar hanya beberapa orang warga tampak sedang berjalan.
Seorang lelaki tua juga tampak berjalan lambat. Ia tampak memikul beban dipunggungnya. Ia berhenti ketika melewati Tempat Pembuang Sampah (TPS) sementara di Kota Maumere.
Baca juga: Kunjungi Bayi Tanpa Anus di Kampung Sok, Bupati Manggarai Timur Janjikan Biaya Pengobatan
Saat itu, ia pun menunduk. Lalu tangan mulai mencari botol-botol bekas.
Hal itulah yang di lakukan oleh Kosmas Du'a (69).
Kosmas sudah hampir 14 tahun menjalani pekerjaanya mencari botol bekas, koran, kardus, kaleng-kaleng dan barang bekas lainnya.
Kosmas hampir setiap hari mengelilingi Kota Maumere mencari barang bekas untuk dijual kembali kepada pengepul.
Barang-barang yang diperoleh dikumpulkan selama kurang lebih satu bulan, lalu dijualkan kepada orang-orang yang menjadi langganannya.
Baca juga: Diduga Cemarkan Nama Baik ASN, Pengacara di Flotim Dijadikan Tersangka
Dalam satu bulan, Kosmas bisa mendapatkan uang sebesar Rp.500 ribu rupiah.
Uang itu ia gunakan untuk kebutuhan sehari-hari dalam keluarganya.
Di rumah, Kosmas tinggal bersama sang istri, Maria Mempiana dan anak bungsu mereka. Kosmas memiliki 5 orang anak, perempuan 3 orang dan laki-laki 2 orang.
Dua orang anak Kosmas kini sudah berkeluarga, sedangkan 3 orangnya belum.
Kosmas mengaku penghasilan setiap bulan bisa mencukupi kebutuhan keluarga.
Tidak ada kata menyerah bagi Kosmas untuk mencari uang demi keluarga. Meskipun usianya sudah tua, Kosmas tetap semangat mencari barang bekas.
Penglihatan Kosmas kini mengalami gangguan. Ia hanya bisa melihat dengan jarak dekat barang-barang yang ia kumpulkan. Jika melihat ke arah yang jauh, Kosmas sangat kesulitan.
Baca juga: Syamsudin Senang Ikut Vaksin Massal Muhammadiyah di Desa Wisata Kojadoi Sikka
"Hari-hari kadang orang kasih uang, itu untuk beli beras. Sedangkan barang bekas yang dikumpulkan ini satu bulan ditampung baru dijual kepada pengepul di Maumere,"ujar Kosmas saat dijumpai TRIBUNFLORES.COM Senin 14 Maret 2022.
Ia mengaku kedua matanya mengalami kendala saat melihat.
"Gerobak saya punya dua, tapi tidak bisa karena mata rusak dari tahun 2005,"ujarnya.
Kosmas tidak memiliki pekerjaan lain selaim mencari barang bekas.
Sekitar pukul 06.00 Wita, Kosmas sudah keluar dari kediamannya di Pensip Kelurahan Waioti Kecamatan Alok Timur Kabupaten Sikka.
Pukul 11.00 Wita kembali ke rumah. Sekitar pukul 14.00 Wita Kosmas keluar lagi dari rumah mencari barang bekas hingga pukul 17.00 Wita.
Ia mengaku sebelum menekuni pekerjaan mencari dan mengumpulkan barang bekas, Kosmas menjadi buruh bangunan.
Baca juga: Klinik Pelayanan Kasih A & A Rarcmat Adakan Baksos di Desa Compang Loni Manggarai Timur
Kini usia Kosmas sudah tak muda lagi. Kosmas hanya bisa menjalani pekerjaan yang ringan-ringan saja. Ia tetap bekerja agar bisa mengumpulkan keping-keping rupiah.
Siang itu, dibawa terik panasnya Kota Maumere, Kosmas terus memikul karung tempat menyimpan barang bekas.
Kaki bagian kiri Kosmas tampak diikat dengan kain berwarna putih karena luka. Meskipun sakit, Kosmas tetap semangat berjalan.
Agar asap dapur tetap mengepul, Kosmas tanpa kenal lelah mengumpulkan keping-keping rupiah dengan mencari botol bekas. (Cr1).