Berita Lembata
Oknum Aparat Desa Babokerong Kejar dan Pukul Warga
Oknum aparat Desa Babokerong, Kecamatan Nagawutung, Kabupaten Lembata, RS diduga menganiaya warga desanya Muhammad Safan.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, RICKO WAWO
TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA-Muhammad Safan (21), warga Desa Babukerong, Kecamatan Nagawutung, Kabupaten Lembata, diduga dianiaya oleh oknum aparat Desa Babukerong, RS.
Kejadian tersebut bermula ketika Hani Mustapa melewati jalan di samping Kantor Desa Babokerong ditegur oleh Muktar Kader, adik kandung oknum perangkat desa tersebut.
“Jangan jalan di situ. Kami tidak suka kau lewat disitu, kau siapa?” kata Muktarditirukan Hani Mustapa, dalam keterangan kepada wartawan, Selasa, 15 Maret 2022.
Meski ditegur, Hani terus berjalan menuju pantai. Diam-diam ia dibuntuti istri Muktar Kader, Asmah Siti. Sampai di pantai, Asmah Siti berkata, “Kau jangan lewat lagi di situ kami tidak suka.”
Baca juga: Hasil Tangkapan Nelayan Hadakewa Lembata Berkurang, Ini Penyebabnya
Mendapat perlakuan begitu, Hani Mustapa heran, dan balik menjawab, “Saya ini manusia bukan binatang jadi kenapa kalo saya lewat di jalan situ kamu tidak suka?”
Asmah Siti menimpali, “Iya kami tidak suka saja kau lewat disitu."
Tak terima perlakuan itu, Hani Mustapa sakit hati dan balik ke rumahnya dengan air mata. Dia memanggil suaminya di tempat kerja dan meminta suaminya menanyakan kepada Muktar Kader, mengapa melarang dirinya melewati jalan di samping kantor desa.
Suami Hani Mustapa mendatangi rumah Muktar Kader.Ternyata anaknya, Muhammad Safan sudah lebih dulu tiba di rumah Muktar Kader. Muhammad Safan lalu bertanya, kepada Muktar Kader dan istrinya, Asmah Siti, mengapa melarang ibundanya melewati jalan di sampai kantor desa.
Baca juga: Diaspora Lembata Sedunia: Alex Beding Tokoh Pers dan Nelayan di Laut Lain
Muhamad Safan tak mendapatkan penjelasan yang memuaskan. Pertanyaanya justru direspon dengan nada suara yang kasar. Perdebatan pun tak terhindarkan. Istri Muktar Kader, Asmah Siti mengangkat kursi plastik dan memukul kepala Muhamad Safan.
Muhammad Safan akhirnya memilih pulang ke rumahnya. Tapi, ayahnya kembali menyuruhnya untuk mengambil sepeda motor revo milik ayahnya yang selama ini dipakai Muktar Kader.
Safan menjalankan perintah ayahnya. Tapi, Muktar Kader dan istrinya, Asmah Siti keberatan menyerahkan sepeda motor itu.
“Jika mau ambil motor ganti dulu uang perawatan selama ini,” ungkap Asmah Siti dan suaminya.
Baca juga: Imam Sulung Lembata dan Tokoh Pers NTT
Mendengar kata-kata tersebut, Safan dan ibunya, Hani Mustapa, menjawab, “Motor itu kamu yang pakai selama ini, jadi wajar kamu rawat, karena kamu yang pake selama ini, masa kamu pake kasih rusak saya yang harus bayar”.
Keributan kembali tersulut. Di tengah perang mulut itu, tiba-tiba muncul oknum aparat desa, RS dari belakang. Ia langsung memukul kepala Muhamad Safan. Safan sempat berusaha menghindar, namun RS tetap mengejar dan terus memukul.
Kasusnya kini sudah ditangani aparat Polsek Nagawutung di Loang.
Hani Mustafa yang kecewa dengan tindakan oknum aparat desa meminta Kades Babokerong agar mencopot aparat yang diduga ikut menganiaya anaknya, Muhamad Safan.
“Dia tidak pantas sebagai aparat di desa,” ujarnya, marah.