Berita Maumere
Pesona Bukit Batu Purba di Kojadoi Sikka, Tawarkan Keindahan Alam yang Unik dan Menarik
Seperti diketahui, Pulau Kojadoi rupanya tak asing lagi bagi sejumlah wisatawan di tanah air maupun mancanegara.
Dirinya menerangkan, Panjang Jembatan batu tersebut 680 meter, lebar 3 meter, tinggi 3 meter atau 3 setengah meter pada bagian tertentu, sedangkan tinggi bukit batu purba tersebut sekitar 50-60 meter lebih.
Terkait pembangunan turap atau jembatan batu tersebut, Majiani, menjelaskan jembatan tersebut dibangun oleh warga selama beberapa tahun dengan menimbun batu, adapun tujuan pembangunan awal jembatan tersebut adalah untuk mempermudah akses ke sekolah-sekolah yang ada di Pulau Koja Besar.
"Awal jembatan itu dibangun, dengan tujuan supaya anak-anak kami yang mau ke sekolah di pulau besar tidak kesulitan mereka hanya cukup memyeberangi laut tersebut melewati turap atau jembatan batu itu," ungkap Majiani.
Baca juga: Ratusan Nelayan di Sikka Ikut Bimtek Kecakapan Pelayaran
Pantauan TribunFlores.Com, turap atau jembatan batu tersebut jika dilihat dari puncak bukit batu purba, memiliki daya tarik dan pesona keindahan tersendiri.
Banyak wisatawan pose dengan latar belakang jembatan batu.
Mereka tampak senang karena itu disebut sangat unik dan menarik.
Usai berfoto mereka bergegas meninggalkan kawasan itu. Foto-foto di posting pada media sosial mereka.
Minta Bangun Puskesmas
Sebelumnya, Pulau Kojadoi merupakan Desa wisata di Kecamatan Alok Timur Kabupaten Sikka.
Wilayah ini dapat dikunjungi dengan menggunakan kendaraan laut, seperti perahu dan kapal-kapal lainnya. Karena memang, letaknya cukup jauh dari jantung Kota Maumere.
Warga Kojadoi, Majiani, mengungkapkan, jarak tempuh dari Maumere ke Desa Kojadoi menggunakan kapal sekitar 2 jam perjalanan.
"Salah satu hal yang menjadi keluhan warga di sana adalah minimnya pelayanan kesehatan," demikian kata Bendahara Desa Kojadoi, Majiani, saat diwawancarai TribunFlores.Com, Senin 14 Maret 2022.

Majiani mengungkapkan, salah satu kekurangan di desa mereka adalah minimnya akses pelayanan kesehatan, seperti Puskesmas.
"Kami disini kekurangan pelayanan kesehatan, kita mau berobat saja harus menempuh jarak yang cukup jauh, yakni di Puskesmas Teluk, yang dapat ditempuh menggunakan kapal motor," ujarnya.
Bahkan katanya, ada ibu hamil asal desa Kojadoi pernah melahirkan di atas perahu, karena jarak tempuh puskesmas yang jauh.