Berita Maumere
Pesona Bukit Batu Purba di Kojadoi Sikka, Tawarkan Keindahan Alam yang Unik dan Menarik
Seperti diketahui, Pulau Kojadoi rupanya tak asing lagi bagi sejumlah wisatawan di tanah air maupun mancanegara.
Jembatan batu atau sering disebut sebagai jembatan asmara terletak di Desa Kojadoi yang menghubungkan Desa Kojadoi dan pulau Koja Besar, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka.
Pesona jembatan ini, akhir-akhir ini banyak menarik wisatawan dari luar.
Sekretaris badan usaha milik desa (Bumdes) Moniase, Kojadoi, Muhamad Salihun, mengungkapkan banyak wisatawan yang datang ke tempat ini, untuk menikmati keindahan jembatan batu atau yang biasa disebut warga dengan nama jembatan asmara.
Baca juga: Cerita Korban Kasus Pencurian di Sikka, Motor Hilang saat Istri Sedang Hamil
"Banyak wisatawan yang datang, apalagi sebelum pandemi, kita menerima banyak wisatawan, mereka datang kesini untuk menikmati pesona keindahan jembatan itu lewat bukit batu purba yang terletak di ujung kompleks pemukiman warga ini," ungkap Salihun.
Ia juga menjelaskan, jika pengunjung dari luar ingin ke tempat itu, biaya kapalnya sekitar Rp. 30.000 per orang.
"Jarak tempuh dua jam gunakan kapal biasa 2 jam, kalau kapal cepat harganya bervariasi tergantung kesepakatan bersama, jarak tempuh sekitar 45 menit dari kota Maumere khususnya Nangahale," tuturnya.
Lanjutnya, untuk biaya 1 paket (rombongan) sekitar Rp. 700.000 untuk satu kapal.
"Biasanya tergantung kesepakatan juga dijemput di Maumere atau tinggal ditunggu di Pelabuhan La Malino Desa Kojadoi," pungkasnya.
Baca juga: Inspirasi Lintas Budaya Hari Ini, Kamu Semua Adalah Saudara
Untuk penginapan, kata Muhamad Salihun, di sana juga ada home stay.
"Di sini ada home stay, ada sepuluh rumah home stay, total kamar seluruhnya 18 buah, satu malam Rp. 150.000, untuk makan minum sehari pengunjung bisa siapkan uang Rp.100.000 lebih," ujarnya.
Namun, selama ini pihaknya lebih banyak menerima pengunjung yang datang perkelompok sebab menurutnya, untuk perorang, harga sewanya mahal.
Ia juga menambahkan disana pihaknya sudah menyediakan pemandu untuk wisatawan yang dikelola Bumdes (bumdes Monianse) Desa Kojadoi.
Terkait penerangan berupa listrik, di Desa Kojadoi mereka menggunakan Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
"Disini Pake PLTS untuk penerangan, 2019, lancar 1 hari 4 Kwh," Kata Muhamad Salihun.
Warga lainnya, Majiani, mengungkapkan, turap itu memang terlihat memanjakan mata jika dilihat dari puncak bukit batu purba.
Baca juga: BREAKING NEWS: Polisi Amankan 17 Unit Sepeda Motor, Diduga Tak Miliki Dokumen Lengkap