Berita Lembata
Bagan dari Luar Kuasai Teluk Hadakewa,Tangkapan Nelayan Berkurang
Tangkapan ikan oleh nelayan Hadakewa semakin berkurang diduga makin banyaknya rumpon dan kapal bagan yang menguasai kawasan Teluk Hadakewa.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, RICKO WAWO
TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA-Salah satu sebab hasil tangkapan nelayan tradisional berkurang diduga semakin banyaknya kapal bagan yang beroperasi di Teluk Hadakewa, Pulau Lembata.
Kepala Kantor Cabang Dinas Perikanan Provinsi NTT, M. Un Budi Kabosu, menyarankan agar tidak ada lagi penambahan kapal bagan di Teluk Hadakewa.
Dari laporan kepala desa, dia mengetahui jumlah kapal bagan yang beroperasi di Teluk Hadakewa menyentuh angka 30 kapal. Jumlah ini sudah terlalu banyak, maka tidak heran hasil tangkapan nelayan pun berkurang.
Budi memaparkan di dalam wilayah Teluk Hadakewa, harus ada perhitungan daya dukung (daya pemulihan laut) dan daya tampung (kapal tangkap).
Baca juga: Diduga Beroperasi Tanpa Dokumen, Petugas Amankan 2 Kapal Purse Seine di Lembata
"Jadi kita sandingkan, berapa daya dukung teluk dan berapa alat tangkap yang beroperasi di situ," kata Budi Kabosu, bertemu nelayan Hadakewa, Kecamatan Lebatukan, Kamis 17 Maret 2022.
"Kalau orang bilang tidak dapat ikan, maka terlalu banyak alat tangkap, kapal bagan di sini," tambahnya.
Dia mencontohkan, sebanyak 100 kilogram ikan yang direbut oleh 30 kapal bagan. Maka, satu kapal bagan hanya dapat sedikit ikan. Apalagi para nelayan tradisional.
Dia berharap para nelayan mengikuti aturan kelautan dan perikanan yang berlaku dan lengkapi dokumen yang ada sehingga semua berjalan sesuai regulasi.
"Aturan sudah ada, aturan baku, jadi ikuti saja. Kalau tidak pasti akan ada konflik," pungkasnya.
Baca juga: Rumpon di Teluk Hadakewa Mirip Rumah Susun, Dinas KP NTT Minta Pemilik Pindahkan
Kepala Desa Hadakewa, Klemens Kwaman menuturkan dari total 30-an kapal bagan yang beroperasi di Teluk Hadakewa, tak sampai 10 kapal bagan yang merupakan milik orang Desa Hadakewa. Sisanya, kapal bagan milik orang luar Hadakewa.