Berita Maumere
Econg Parera Latih Mahasiswa di Sikka Sulap Botol Bekas Jadi Sofa
Bagian atasnya direkatkan spon kemudian ditutupi dengan sarung sofa. Warnanya tergantung selera.
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Penumpukan sampah menjadi masalah klasik yang sampai saat ini masih belum terselesaikan.
Terlebih sampah plastik, dengan sifatnya yang sangat sulit terurai bahkan membutuhkan ratusan tahun untuk terurai secara alami.
Saat ini, sudah mulai banyak digalakkan kebijakan maupun program terkait pengelolaan sampah ataupun upaya mengurangi penggunaan dan keberadaan sampah plastik.
Baca juga: Kemenkumham NTT Minta Daftarkan Tenun Ikat dan Perburuan Ikan Paus Lamalera jadi KIK
Berkaca dari hal-hal tersebut, Adolfus Reginelson Parera atau yang akrab disapa Econg Parera, mendampingi sejumlah mahasiswa di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, yang tergabung dalam Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) St. Thomas Morus Maumere menjalankan program pelatihan untuk memanfaatkan limbah berupa botol plastik bekas menjadi produk sofa.
Proses pembuatan Sofa ini pun mudah, untuk membuat satu kursi sofa membutuhkan waktu 1 hari, botol-botol bekas yang dikumpulkan itu diikat dengan solasi dan cukup dimasukkan ke dalam bagian sofa.
Setelah diisi botol bekas, sofa kemudian diberi triplek pada bagian atas dan bawah. Lalu diberi busa pada bagian luar. Terakhir ditutup dengan sarung alas kursi dengan menggunakan stapler.
Ia menggunakan bahan dasar botol plastik minuman bersoda. Botol-botol direkatkan dengan lem dan lakban.Botol-botol kemudian dibalut dengan kardus bekas dan distaples.
Baca juga: Minyak Goreng Langka Warga Desa Namangkewa di Sikka Produksi Minyak Kelapa
Bagian atasnya direkatkan spon kemudian ditutupi dengan sarung sofa. Warnanya tergantung selera.
Untuk membuat satu kursi berukuran 40 x 40 cm, membutuhkan 50 botol plastik.
Ia mengatakan dengan program tersebut, diharapkan botol plastik bekas bisa memiliki nilai jual lebih sekaligus dapat menjadi sarana usaha dan menambah pemasukan pendapatan bagi masyarakat.
Menurut dia, saat ini, nilai jual botol plastik bekas, baik di depo-depo rosokan maupun bank sampah masih tergolong rendah.
"Dengan pelatihan ini,Saya harap adik-adik Mahasiswa bisa berkreativitas merubah botol bekas menjadi sofa dan memiliki nilai jual lebih,"katanya. (Kgg).