Berita Maumere

Minyak Goreng Langka Warga Desa Namangkewa di Sikka Produksi Minyak Kelapa

"Kita utamakan untuk kebutuhan Dapur saja," tutur Longginus kepada Tribunflores.Com Jumat 8 April 2022.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/ NOFRI FUKA
PRODUKSI - Longginus bersama istrinya sedang mengupas kulit kelapa. Mereka mengolah kelapa menjadi minyak kelapa untuk digunakan pengganti minyak goreng yang semakin langka di Desa Namangkewa, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka, Jumat 8 April 2022. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Warga Dusun Namangjawa, Desa Namangkewa, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), memproduksi minyak kelapa sebagai pengganti minyak goreng.

Hal ini dilakukan warga menyusul keberadaan minyak goreng yang makin langka di pasaran.

Minyak yang diolah secara tradisional yang cuman berbahan dasar kelapa ini menjadi harapan terakhir warga ketika minyak goreng di pasar sulit lagi didapat.

Baca juga: Validasi Keabsahan, Imigrasi Maumere Datangi PT. Cheetam Garam Indonesia

 

Hasil dari produksi warga ini hanya untuk dikonsumsi.

Longginus Ribak (58) mengatakan, kelapa yang diolah ini merupakan kelapa yang diambil dari kebun sendiri dan hasil dari olahan itu ia utamakan untuk kebutuhan dapur.

"Kita utamakan untuk kebutuhan Dapur saja," tutur Longginus kepada Tribunflores.Com Jumat 8 April 2022.

Menurut dia, untuk sekali produksi minyak kelapa membutuhkan sedikitnya 13 buah untuk menghasilkan 2 liter atau 8 botol minyak kelapa.

"Ada 13 buah kelapa yang kami produksikan hari ini. Puji Tuhan hasil minyaknya juga lumayan banyak hingga mencapai 2 liter atau 8 botol sehingga bisa pakai sampai 2 hingga 3 pekan kedepan," ujar Levin.

Baca juga: Pembunuhan Kakak Kandung di Desa Balaweling Adonara Bisa Dipenjara 15 Tahun

Ia berharap kondisi kelangkaan dan mahalnya minyak goreng di pasaran ini menjadi perhatian serius pemerintah agar stok dan harganya kembali normal.

Longginus Ribak (58) usai memproduksi minyak kelapa
PRODUKSI MINYAK KELAPA - Longginus Ribak (58) usai memproduksi minyak kelapa di Desa Namangkewa, Kecamatan Kewapante, Sikka, Jumat 8 April 2022.

Menurutnya produksi minyak kelapa sendiri, kata Longginus, lebih praktis ketimbang memaksa membeli minyak goreng yang mahal.

"Lebih baik saya produksikan kelapa menjadi minyak goreng ketimbang saya harus paksa beli. Buatnya praktis, tinggal kita kupas kelapanya, lalu cuci dan parut, kemudian airnya diperas lalu dimasak. Nah Jadilah minyak goreng yang siap dikonsumsi," tutur Longginus

Menurutnya, minyak kelapa yang diolah sendiri lebih terasa manis dan enak ketimbang minyak goreng dari kelapa sawit yang dijual di pasaran. (kgg).

Berita Maumere lainnya

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved