Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Katolik Hari Ini, Setia dan Taat Pada Kehendak Bapa Agar Selamat
"Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?"
Kalau kita amati bagaimana para murid yang lain dan Yudas Iskariot menyapa Yesus, di sana ada perbedaan sapaan: Para murid yang lain menyapa Yesus: Tuhan! sementara Yudas Iskariot menyapaNya: Rabi! Dua status yang berbeda.
Para murid sungguh melihat Yesus sebagai Tuhan, Mesias yang harus dimuliakan, dihormati dan diagungkan, yang punya kuasa melampaui kekuatan manusia; sementara Yudas, melihatNya sebagai Rabi, Guru, sebagai manusia semata. Ia tidak melihat bahwa dalam diri Yesus ada kuasa ke-Allahan. Karena kecewah ia menjual Yesus, gurunya, dengan demikian tamatlah riwayat Yesus sebagai manusia.
Baca juga: Renungan Katolik Hari Ini,Yesus Adalah Korban Bagi Keselamatan Seluruh Bangsa
Yudas sesungguhnya tahu bahwa ia akan menyerahkan Yesus kepada para imam. Ia sudah berdiskusi dengan para imam dan mendapat tiga pulu keping perak sebagai bayarannya. Pertanyaannya kepada Yesus: Bukan aku ya Rabi, hanya untuk mengelabui pikiran dan perasaan sesama para murid yang lain.
Tetapi Yesus dengan tegas menjawab pertanyaan Yudas, kataNya: Engkau telah mengatakannya. Yesus tahu bahwa Yudas akan meyerahkan Dia kepada para imam. Nama Iskariot sesungguhnya berarti pengkianat. Yesus merasa sedih dengan tingkah laku Yudas.
Pada perjamuan malam itu, Yudas tidak menghargai Yesus. Ia mencelupkan tangannya bersamaan dengan Yesus ke dalam pinggan. Yesus sangat merasa kecewa dengan sikap Yudas. Karena itu Ia berkata: Anak manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia. Ia akan mati demi keselamatan manusia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan.
Dari pernyataan Yesus ini kita tahu bahwa pengkianatan Yudas bukanlah rencana Tuhan. Perbuatan Yudas sesungguhnya hasil karya setan. Setan sudah menguasai jiwanya dan ia melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kemauan Tuhan. Kita tahu bahwa sesudah Yudas menyerahkan Yesus dan menyaksikan Yesus disengsarakan, ia menyesal dan menggantungkan dirinya dan mati. Pembunuhan diri sendiri bukanlah satu ungkapan pertobatan.
Tuhan melarang manusia untuk membunuh diri sendiri dengan cara apa pun. Membunuh diri sendiri adalah melawan hukum Tuhan.
Sebagai murid Yesus, terkadang kita mungkin alami rasa kecewa karena merasa doa kita tidak dikabulkan Tuhan; merasa anggota gereja tidak membantu kita; mungkin kadang kita menipu diri dan sesama sementara hati dan pikiran kita sama sekali lain.
Marilah saudara-saudari
Apa pun buruknya pengalaman kita, Tuhan selalu mencintai kita. Yudas sudah jatuh dalam dosa dan dia jatuh terus sampai membunuh dirinya sendiri; Yesus tidak menghendaki kita berbuat seperti Yudas.
Yesus menghendaki kita untuk bertobat, seperti Petrus, merasa menyesal dan kembali kepada Yesus. Tuhan selalu mencintai kita karena itu Ia berani mati di salib demi keselamatan kita.
Bersama Bunda Maria kita berdoa: Tuhan sadarkanlah kami selalu agar tetap setia dan taat pada kehendak-Mu sehingga pada akhirnya kita pun boleh bersatu dan kami alami kebahagiaan dan keselamatan dalam kerajaan-Mu. Amin.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/Pater-Fredy-JehadinSVD.jpg)