Lakalantas di Pegaf Papua Barat
Isak Tangis Keluarga Sambut Jenazah Alfonsus di Bandara Frans Seda Maumere
Alfonsius Admon Aliando(39) salah satu korban kecelakaan maut di Papua Barat, Rabu April 2022 kemarin.
"Karena himpitan ekonomi,Almahrum merantau ke Papua pada tahun 2020 berasma temannya"ujarnya
Namun,dalam perjalanan, almarhum berpindah tempat kerja di salah satu perusahan tambang emas di Papua Barat.
Dimata Ferdinandus seran,almahrum merupakan tulang punggung keluarga,ia terpaksa merantau karena himpitan ekonomi.
Almahrum meninggal dunia, meninggalkan seorang istri dan seorang anak yang masih berumur 6 tahun.
Baca juga: Cerita Kakak Kandung Alfonsus di Sikka, Komunikasi Terakhir 3 Bulan Lalu
Nampak, raut kesedihan tak bisa disembunyikan istri korban.Isak tangis pun masih terdengar yang berasal dari keluarga korban.
Warga sekitar yang datangpun juga ikut berduka, lantaran tak menyangka tetangga mereka pergi dengan cara yang terduga.
Diterbakan ke Kupang
Sebelumnya, sebanyak 18 jenazah korban truk maut di Pegunungan Arfak, Papua Barat, diterbangkan menuju menuju Bandara Eltari Kupang, Kamis (14/4/2022).
Semua korban yang merupakan penambang emas ini adalah warga Nusa Tenggara Timur (NTT).
Isak tangis pecah saat warga NTT di Manokwari berbondong-bondong mengantar 18 jenazah korban kecelakaan maut di Kilometer 10 Turunan Panjang, Distrik Minyambouw, Kampung Duadbey tersebut.
Jenazah 18 orang yang terdiri dari 16 pria dewasa, satu perempuan dewasa dan satu balita tiga tahun itu dibawa ke Bandara Rendani untuk diterbangkan menggunakan pesawat carter menuju Bandara Eltari Kupang.
"Pemulangan jenazah ke kampung halaman ditanggung oleh pengusaha tambang emas yang mempekerjakan mereka," kata Kepala Suku Flobamora di Papua Barat, Clinton Tallo, melansir Kompas.com, Kamis (14/4/2022).
Selain jenazah, pengusaha tambang emas juga turut memfasilitasi kepulangan keluarga korban kecelakaan maut ke Kupang.
Baca juga: 18 Jenazah Korban Lakalantas di Papua Barat Tiba di Kupang, Keluarga Menangis Histeris
Mereka menumpang pesawat carteran Lion Air.
"Tiba di Kupang nanti kemudian dilanjutkan ke kampung halaman masing-masing," katanya.