Berita BPJS Kesehatan

Pasien Asal Manggarai Barat Bersyukur Miliki JKN-KIS, Tidak Ada Biaya RS yang Ditanggung Keluarga

Gagal ginjal dan beberapa penyakit penyerta lainnya membuat Kristoforus jatuh tidak sadarkan diri selama 10 hari.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/HO-BPJS Kesehatan
TERBARING - Pasien JKN-KIS saat berbaring di Rumah Sakit, April 2022. 

TRIBUNFLORES.COM, LABUAN BAJO - Siapa yang sangka, penyakit datang menghampiri dan merenggut banyak hal dari Kristoforus Nison (54), bapak dari 3 orang anak.

Selama ini Kristoforus bekerja sebagai petani di kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat.

Berawal dari merasa pusing dan mual yang kemudian terdiagnosis hipertensi di Puskesmas, Kristoforus bertolak ke rumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut.

Baca juga: Siswi SMK Negeri I Ende Bersyukur Miliki JKN-KIS

 

Malang tak dapat ditolak, hasil pemeriksaan lanjutan ditemukan penyakit lain yang lebih serius.

Gagal ginjal dan beberapa penyakit penyerta lainnya membuat Kristoforus jatuh tidak sadarkan diri selama 10 hari.

Ini adalah komplikasi pada pengidap gangguan ginjal yang terjadi ketika ginjal mulai kehilangan fungsi utamanya untuk menyaring racun dalam tubuh.

“Selama 10 hari saya tidak sadar. Waktu saya sadar ada selang di mana-mana, selang makan di hidung, alat bantu napas, alat bantu berkemih dan saya juga sudah dioperasi untuk pasang selang yang disambung di pembuluh darah agar saya bisa dicuci darah. Puji Tuhan, saya merasa saat itu seperti diberi kesempatan untuk hidup kembali. Saya dalam keadaan sakit tapi saya masih bisa merasa bersyukur. Saya masih bisa menatap anak istri, walau kondisi saya tidak seperti sedia kala,” ungkap Kristoforus dengan mata berkaca-kaca mengenang peristiwa tersebut, Selasa 12 April 2022.

Baca juga: BPJS Warga Miskin Dinonaktifkan,Janda Desa Baopana Ditagih Biaya RSUD Lewoleba Rp 16 Juta

Dalam kesempatan itu Krisroforus bercerita bahwa ia merasa sangat bersyukur dengan adanya Program JKN – KIS.

Menurutnya, jika tidak ada kartu JKN - KIS, mungkin ia sekeluarga akan kesusahan mencari dana ke sana kemari untuk membayar biaya berobat.

"Anak saya yang paling sulung masih kuliah. Terus terang, mungkin saya tidak akan tertolong. Biaya rumah sakit saat saya masuk waktu bulan Desember 2021 itu mungkin puluhan juta. Untung ada JKN-KIS, saya tidak perlu membayar apa-apa ke RS Siloam Labuan Bajo ini. Lalu sekarang ini biaya saya cuci darah 2 kali dalam seminggu juga dari JKN-KIS. Mungkin seumur hidup akan cuci darah. Semoga Tuhan terus menjaga JKN-KIS in,” ungkap Kristoforus.

Berita BPJS Kesehatan lainnya

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved