Berita Manggarai Timur

Masyarakat Manggarai Timur Diminta Tidak Panik Hadapi Penyakit Hepatitis Misterius

Pasca munculnya penyakit misterius hepatitis menyerang anak-anak, Dinas Kesehatan Manggarai Timur mengimbau masyarakat tidak panik menghadapinya.

Editor: Egy Moa
ISTIMEWA
Sekretaris Dinas Kesehatan Matim, Pranata Kristiani Agas 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Robert Ropo

TRIBUNFLORES.COM, BORONG-Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur (Matim) mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak panik menghadapi munculnya penyakit hepatitis misterius yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika dan Asia sejak 15 April 2022.

"Kami menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik menghadapi informasi perkembangan kasus hepatitis misterius. Tetapi tetap tidak boleh meninggalkan kewaspadaan. Pencegahan tetap lebih baik dari pada mengobati,"ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Manggarai Timur, Pranata Kristiani Agas, kepada TRIBUNFLORES.COM, Jumat 6 Mei 2022.

Menurut Ani Agas, sesuai arahan Kemenkes sudah mempelajari perkembangan klinis penyakit hepatitis misterius, karena itu tindakan pencegahan yang harus dilakukan diantaranya menjaga PHBS seperti mencuci tangan ,memastikan makanan yang dimakan dalam keadaan matang dan bersih.

Selain itu, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang yang sakit, serta tetap mengikuti Prokes seperti memakai masker, menjaga jarak, mengurangi mobiltas.

Baca juga: Pemuda Manggarai Timur Gelapkan Motor Dibekuk Polisi

"Karena walaupun saat ini belum ditegakan secara pasti penyebabnya melalui penlitian dan pengamatan epidemiologi, tetapi dugaan awal disebabkan oleh Adenovirus, dimana virus tersebut utamanya menyerang saluran cernah dan saluran pernafasan,"ujar Ani Agas. 

Terkait surat edaran dari Kemenkes RI, kata Ani Agas, pihaknya sudah menyampaikan ke seluruh Faskes dan Linsek terkait.

Adapun bimbauan untuk Faskes, jelas Ani Agas, diantaranya, pertama mengaktifkan kewaspadaan dini dan investigasi mana kala menemukan kasus seperti defenisi operasional terkait hepatitis misterius. Kedua, melakukan edukasi terus menerus  melalui penyebaran informasi ke jejaring Puskesmas, lintas sektor dan para kader untuk terus menerapkan PHBS salah satunya melalui Prokes 3M dan beberapa instruksi tindakan pencegahan yang diberikan Kemenkes. 

Ketiga, melakukan pemantauan intensif dan melaporkan mana kala ada kasus sindrom penyakit kuning akut dengan gejala khas dimana kulit dan sklera berwarna ikterik dan urin berwarna gelap mendadak atau gejala klinis hepatitis misterius segera dilaporkan maksimal 1x 24 jam ke Dinkes.

Baca juga: Sambut Bulan Rosario, Umat Paroki St. Hubertus Sok di Manggarai Timur Arak Patung Bunda Maria

"Kami juga menyarankan sesuai arahan Kemenkes agar para orang tua di rumah meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan tindakan pencegahan, apalagi saat ini sedang dalam liburan panjang Idul Fitri, tentunya anak-anak berada lebih dekat dengan para orang tua,"katanya.

Dikatakan Ani Agas, adapun langkah awal yang bisa dilakukan, selain dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, pihaknya juga menghimbau kepada para orang tua  adalah dengan meningkatkan pemahaman  terhadap gejala awal penyakit hepatitis Akut seperti mual, muntah, sakit perut, diare, kadang disertai demam ringan. 

Selanjutnya, gejala akan semakin berat seperti air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna gelap. Manakala anak mengalami gejala-gejala tersebut, orang tua diminta segera memeriksakan anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan diagnosis awal. 

"Jangan menunggu hingga muncul gejala kuning bahkan sampai penurunan kesadaran. Karena kondisi tersebut menunjukkan bahwa infeksi Hepatitis sudah sangat berat. Jika terlambat mendapatkan penanganan medis, maka momentum dokter untuk menolong pasien sangat kecil,"pintanya.

Baca juga: Pemuda Manggarai Timur Gelapkan Motor Dibekuk Polisi

Selain itu, kata Ani Agas, juga masyarakat dapat menghubungi Puskesmas setempat atau Dinas kesehatan melalui Kepala Bidang Pencegahan penyakit Menular manakala mendapatkan informasi terkait dugaan kasus di wilayah masing-masing. 

"Saat ini yang bisa kita lakukan adalah langkah pencegahan secara maksimal dan terus menjaga imunitas tubuh masing-masing,"pungkasnya.
  

Berita Manggarai Timur lainnya
 
 
 
 

 
 
 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved