3 Warga Tenggelam di Embung Waibao

Kisah Saksi Mata Terkait Nenek dan 2 Cucunya Tewas Tenggelam di Embung Waibao Flores Timur

Berikut ini adalah kisah saksi mata yang berupaya menolong ketiga korban saat berada di Embung Waibo.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUN FLORES.COM/AMAR OLA KEDA
Ketiga jenazah korban saat disemayamkan di rumah duka di Desa Waibao, Kecamatan Tanjung Bunga, Flores Timur, Rabu 11 Mei 2022 

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA - Seorang nenek dan dua orang cucunya tewas tenggelam di Embung Waibao,Flores Timur, Rabu 11 Mei 2022.

Berikut ini adalah kisah saksi mata yang berupaya menolong ketiga korban saat berada di Embung Waibo.

Saksi mata saat kejadian itu adalah, Matheus Miten Maran.

Baca juga: Kronologi Nenek dan 2 Cucunya Tewas Tenggelam di Embung Waibao Flores Timur

 

Sebelumnya, hari Rabu siang, 11 Mei 2022, Maria Fernandes (62) dan dua cucunya, Januarius Geroda Werang (4) dan Faldiyano Aloysius Thomas Werang (8) berangkat ke Embung Waibao, Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores mencuci pakaian di pinggir embung.

Tiba-tiba, Januarius Geroda Werang terjatuh ke dalam embung.

Menyaksikan adiknya jatuh, sang kakak Faldiyano Aloysius Werang melompat menolong adiknya.

Namun, sang adik langsung menghilang ke dalam dasar embung.

Mendengar terikan sang nenek (Maria Fernandes), Matheus Miten Maran berlari ke lokasi dan melarangnya untuk ikut melompat.

Namun, keinginan menyelamatkan dua cucunya, Maria Fernandez pun ikut melompat.

Baca juga: Thomas Gagal Selamatkan Nyawa Januarius Jatuh di Embung Waibao,Flores Timur

"Saat saya menolong, korban yang umur 8 tahun mesih tetap memeluk neneknya. Sementara korban yang terjatuh pertama, sudah hilang ke dalam dasar embung. Saya awalnya hendak melompat untuk bantu, tapi saya tau kalau di dalamnya licin karena endapan lumut dan sangat berbahaya,"kata saksi mata Matheus Maran, Rabu malam di rumah duka.

Untuk membantu korban, Matheus mengambil selang yang berada di tepi embung dan membuangnya ke dalam.

Namun, sang nenek menolak memegang selang tersebut.

"Saya bisa selamatkan keduanya kalau nenek Maria mau pegang ujung selang dan saya bisa menarik mereka ke tepian. Dia (nenek Maria) malah meminta saya turun ke embung mencari cucunya, tapi saya tidak berani lompat," ungkapnya.

Melihat Maria dan satu cucunya sudah kelelahan, Matheus memutuskan berlari ke kebun memanggil suami Maria, namun tak menemuinya.

Ia lalu memutuskan mencari pertolongan ke kampung dan melaporkan kejadian ini kepada Kepala Desa Waibao.

Namun, saat warga ke lokasi, ketiga korban sudah meninggal dunia.

"Saat dievakuasi, korban yang umur 4 tahun sempat muntah. Kita larikan ke Puskesmas tapi sudah tidak bisa diselamatkan," kata Matheus.

Ketiga korban disemayamkan di atas satu tempat tidur. Sang nenek dibaringkan di tengah dan diapit dua jenazah cucunya.

Baca juga: BREKING NEWS; Nenek dan Dua Cucu Tewas Tenggelam di Embung Waibao Flores Timur

Di tenda duka, ada juga aparat kepolisian Polres Flores Timur dan ratusan warga. Rencananya, ketiga korban dikuburkan hari ini, Kamis 12 Mei 2022.

Diberitakan sebelumnya, tiga warga Desa Waibao, Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur (Flotim) tewas tenggelam di embung yang berada di wilayah itu, Rabu 11 Mei 2022, sekitar pukul 15.30.

Ketiga korban sempat dilarikan warga ke Puskesmas Waiklibang untuk mendapat pertolongan medis, namun nyawa ketiganya tak mampu diselamatkan.

Tenggelam di Embung

Sebelumnya, tiga warga Desa Waibao, Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur (Flotim) tewas tenggelam di Embung Waibao, Rabu 11 Mei 2022, sekitar pukul 15.30 Wita.

Ketiga korban itu adalah Maria Fernandes (62) dan dua cucunya, Januarius Geroda Werang (4) dan Faldiyano Aloysius Thomas Werang (8).

Saksi mata, Matheus Miten Maran, Rabu 11 Mei 2022 malam menuturkan, kejadian itu berawal dari nenek Maria bersama dua cucunya itu mencuci pakaian di pinggir embung itu.

Tiba-tiba, korban Januarius Geroda Werang terjatuh ke dalam embung. Melihat adiknya terjatuh, sang kakak Faldiyano Aloysius Werang langsung melompat berniat menolongnya adiknya. Namun, sang adik langsung menghilang ke dalam dasar embung.

Baca juga: Tetua di Flores Timur Gelar Ritual Adat Sebelum Memotong Bangkai Paus

Mendengar terikan sang nenek, saksi langsung berlari ke lokasi dan melarangnya untuk ikut melompat. Namun, karena ingin menyelamatkan dua cucunya, sang nenek pun ikut melompat.

"Saat saya menolong, korban yang umur 8 tahun mesih tetap memeluk neneknya. Sementara korban yang terjatuh pertama, sudah hilang ke dalam dasar embung. Saya awalnya hendak melompat untuk bantu, tapi saya tau kalau di dalamnya licin karena endapan lumut dan sangat berbahaya," tuturnya.

Baca juga: Bawa Jenazah ke Polsek Maurole, Ini Respon Kapolres Ende

Untuk membantu korban, ia lalu mengambil selang yang berada di tepi embung dan membuangnya ke dalam. Namun, sang nenek menolak memegang selang tersebut.

"Saya bisa selamatkan keduanya kalau nenek Maria mau pegang ujung selang dan saya bisa menarik mereka ke tepian. Dia (nenek Maria) malah meminta saya turun ke embung mencari cucunya, tapi saya tidak berani lompat," ungkapnya.

Melihat Nenek Maria dan satu cucunya sudah kelelahan, saksi pun memutuskan berlari ke kebun memanggil suami nenek Maria, namun tak menemuinya.

Ia lalu memutuskan mencari pertolongan ke kampung dan melaporkan kejadian ini ke kepala desa Waibao. Namun, saat warga ke lokasi, ketiga korban sudah meninggal dunia.

"Saat dievakuasi, korban yang umur 4 tahun sempat muntah. Kita larikan ke Puskesmas tapi sudah tidak bisa diselamatkan," katanya.

Pantauan di rumah duka, ratapan para keluarga sungguh menyayat hati, menangis memeluk tiga jenazah itu.

Ketiga korban disemayamkan di atas satu tempat tidur.

Sang nenek dibaringkan di tengah dan diapit dua jenazah cucunya.

Di tenda duka, ada juga aparat kepolisian Polres Flores Timur dan ratusan warga. Rencananya, ketiga korban dikuburkan hari ini.

Berita terkait nenek tenggelam lainnya

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved