Berita NTT
Pulau Timor Miliki Tekstur Tanah Tak Tahan Air Berakibat Ketidakstabilan
Rata-rata di Pulau Timor memiliki 45 persen tekstur tanah lempung. Akibatnya terjadi ketidakstabilan pada daerah sekitar.
Kalaupun ada air, menurut dia, itu pun suplai air dari luar atau dari daerah gamping. Seperti di Kota Kupang, aliran air melalui daerah gamping yang tersebar di sekitar Fatukoa, Sikumana, dan Maulafa. Jika pada bagian bawa gamping adanya lempung, maka air akan meluap keluar.
Selain di Pulau Timor, daerah lempung ini juga membentang hingga pulau Rote seperti di Nusa Langga dan Ti'i. Resikonya bila ada lempung maka akan menyulitkan adanya ketersediaan air dalam tanah.
Baca juga: Polisi Ungkap Kasus Curanmor dan Ayah Garap Paksa Anak Kandung di NTT
Disisi lain, lempung ini juga bisa bermanfaat. Seperti ketika melakukan pemboran, akan menggunakan lempung jenis morilo sebagai pelumas dan mengangkat pecahan pemboran. Lempung juga mengatasi permukaan ketika melakukan penggalian atau bor sumur. Artinya, bila ada gas, lempung bisa digunakan menutupi area itu.
Contoh lainnya adalah pembuatan batu bata seperti yang dikerjakan masyarakat di Tanah Merah, Kabupaten Kupang.
"Dia dibakar akan menjadi merah. Kalau tidak dibakar tidak akan jadi merah. Itu karena ada zat besinya. Itu daerah lempung," sebut dia.