Berita Manggarai Barat
Ricardo Cundawan Curhat ke Facebook; Anak Kampung Tak Berniat Hancurkan Reputasi BKH
Manajer Operasional Restoran Mai Cenggo,Ricardo T.Cundawan mencurahkan isi hatinya tentang kasus menimpannya ditampar anggota DPR RI di fecebook.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Gecio Viana
TRIBUNFLORES.COM,LABUAN BAJO-Manajer Operasional Restoran Pondok Mai Cenggo, Ricardo T. Cundawan mengungkapkan persoalannya dengan anggota DPR RI, Benny K. Harman (BKH) di media sosial (medsos) Facebook, Rabu 8 Juni 2022.
Diawal postingan menggunakan akun Facebook Tung Le, Ricardo yang akrab disapa Carlo memperkenalkan dirinya sebagai korban kekerasan yang terjadi beberapa waktu lalu. Ia mengisahkan tempat kelahirannya dan asalnya dari Kampung Lekaturi, satu kampung di Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat.
"Saya dilahirkan dari keluarga yg memiliki etnis atau ras Cina yang sudah bercampur dengan etnis Manggarai. Jadi apa yang dikatakan beberapa orang memojokan saya dalam postingan-postingan FB dengan kata- kata “BABA”, saya tidak akan bilang tidak, karena memang seperti itulah keadaannya, namun penekanan kata itu mengarah pada etnis yang bermuatan rasis.Saya dilahirkan bukan dari keluarga mampu, orangtua saya hanya berdagang kecil-kecilan di Lekaturi. Kondisi inilah yang memaksa saya untuk bekerja selepas SMA dan tidak melanjutkan ke perguruan tinggi," tulis Carlo.
Carlo mengatakan, pekerjaan yang sudah dipercayakan kepada dirinya adalah tanggung jawab yang besar yang dikerjakan dengan baik sesuai dengan SOP (standar operasional prosedur) perusahaan tempat ia bekerja (Pondok Mai Cenggo Labuan Bajo).
Baca juga: Polres Manggarai Barat Gelar Perkara Dugaan Penganiayaan Oleh Anggota DPR RI
Carlo menuliskan 24 Mei 2022 siang. Ia mendapatkan tamparan dari orang sebelumnya ia tidak kenal (BKH) . Ia baru melaporkan kejadian itu pada 26 Mei 2022. Ia berharap sebelum tanggal pelaporan itu, BKH melakukan permohonan maaf, tapi permohonan maaf tidak dilakukan.
"Saat ini kasus tersebut sedang dalam penyelidikan pihak berwajib. Saat ini juga saya dituntut balik oleh pihak yang sudah memukul saya, dengan tuduhan yang tidak masuk akal bagi saya. Saya dituduh menyebar hoax. Padahal Saya hanya ingin menuntut keadilan. Dalam hal ini, tidak banyak yang saya minta. Saya cuma meminta “keadilan” dan permintaan maaf pelaku," ujarnya.
Carlo mengaku, ia bertemu dengan beberapa pihak mengklaim utusan BKH untuk negoisasi damai. Ia dan pihak keluarga membuka ruang damai itu, namun mekanisme dalam upaya perdamaian belum ada titik temu.
"Kini saya sudah ditinggalkan kuasa hukum yang sebelumnya selalu mendampingi saya. Dengan alasan yang saya juga tidak paham, kenapa? Yang tersisa hanyalah orang-orang yang konsisten bagaimana keadilan itu harus diwujudkan. Saya sangat berterima kasih kepada anda semua yang telah membantu saya mendapatkan perlindungan hukum, karena tanpa anda semua saya tidak akan sampai di titik ini," ujarnya.
Baca juga: BKH Minta Maaf Insiden di Restoran Pondok Mai Cenggo Labuan Bajo
Carlo mengungkapkan, ia sedang berhadapan dengan seorang yang mempunyai pengaruh, seseorang yang tidak mudah untuk dikalahkan. Namun ia tidak mau menyerah begitu saja, karena jika ia menyerah, maka penegakan hukum juga keadilan hukum itu hanya menjadi omongan tanpa bukti.
Saya tidak sedang mencari sensasi atau hal lain, cuma “KEADILAN”. Tidak juga sedang menghancurkan reputasi politik, tapi memperjuangakn hak saya mendapatkan keadilan. Siapa, anak dari Lakaturi miliki kekuatan menghacurkan "orang besar". Saya ditampar, dan saya minta keadilan, itu saja. Dan kalau mau berdamai, silakan datang ke rumah orang tua Saya di Lakaturi, sebagaimana yang biasa dipraktikkan dalam adat Manggarai," katanya.
Melalui postingan di Facebook itu, Carlo meminta pertolongan untuk mendapatkan keadilan.
"Tolong bantu saya untuk bisa mendapatkan “keadilan”. Semoga postingan saya ini dapat sampai ke yang terhormat Bapak Presiden Jokowi, dan Bapak Kapolri. agar masyarakat seperti kami ini bisa mendapatkan “keadilan”. Terima Kasih," katanya.
Baca juga: Manajer Restoran Mai Cenggo Labuan Bajo Sampaikan Permohonan Maaf Kepada BKH
Sementara itu, Ricardo Cundawan hingga Rabu malam belum dapat dikonfirmasi. Beberapa kali nomor telepon miliknya dihubungi namun tidak ada respon.