Berita Manggarai
Kala Longsor Terjang Sekeluarga Lelap Tidur di Dintor Manggarai
Raut wajah Ny.Siti Nurwanti masih menampakkan kesedihan pasca musibah longsor menimpa rumah mereka Minggu dini hari 12 Juni 2022 di Dintor,Manggarai.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Charles Abar
TRIBUNFLORES.COM, RUTENG-Raut wajah Ny.Siti Nurwanti masih menampakkan kesedihan pasca musibah longsor menimpa rumah mereka Minggu dini hari 12 Juni 2022 di Dintor, Desa Satar Lenda, Kecamatan Satar Mse Barat, Kabupaten Manggarai, Pulau Flores.
Rumah darurat ditempati Ny.Siti bersama empat anak dan suaminya rata tanah ditimpah batu, kayu dan tanah akibat longsor.
Di malam kejadian itu, hujan deras mengguyur wilayah selatan Kabupaten Manggarai. Setelah hujan berlangsung lama, muncul longsor menerjang rumah mereka.
Dua orang putra Ny.Siti, Wahrudin Saputra dan Zulaswi tertidur lelap. Tempat tidur kedua anaknya disaksikan Ny.Siti bergoyang lalu bergeser. Ia bergegas menyelamatkan kedua putranya dari terjangan longsor yang merobohkan rumah mereka.
Baca juga: Cerita Ny.Siti Selamatkan Dua Putranya dari Terjangan Longsor di Manggarai
"Sementara lari untuk menyelamatkan diri, saya dan anak saya terjatuh. Wahrudin terseret longsor, saya harus menyelamatkan dia," kisah Siti.
Seorang anaknya Aziz terkena di bagian punggung menyebabkan luka serius. Sejak Senin 13 Juni 2022, sekeluarga dirujuk ke RSUD dr.Ben Mboy mendapat perawatan setelah pertolongan pertama di Pustu Dintor pada Minggu 12 Juni 2022.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Stewanus Tawar mengungkapkan Pemkab Manggarai sudah memberikan bantuan sembako dan beberapa bantuan lain kepada 20 kepala keluarga yang berdampak longsor.
"Pemerintah sudah salurkan bantuan beras, makanan siap saji, tikar, terpal, dan pakaian. Ada 20 kepala keluarga terdampak dengan tiga kepala keluarga yang terdampak paling parah," kata Stefanus.
Baca juga: Terdengar Suara Gemuruh, Banjir Terjang Rumah Umar di Manggarai
Kepala Bagian Pembangunan Setda Manggarai, Nobertus Caling mengungkapkan keluarga yang mengalami luka sempat tidak mau dirujukan ke RS Ben Mboy Ruteng, namun setelah diyakinkan, lalu satu keluarga yang mengalami luka serius bersedia untuk datang rawat di RSUD Ruteng.
"Mereka sempat tidak mau,saya paksa mereka untuk rujuk di RS, Mungkin mereka pikir biaya. Setelah mereka setuju saya langsung mengambil ambulance di Puskesmas," ungkap Nobertus.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/KORBAN-LONGSOR-MANGGARAI.jpg)