Berita Sikka

Buah dari Menenun, Anggota Kelompok Bliran Sina Watublapi di Sikka Sekolahkan Anak hingga Sarjana

Ia mengaku bersyukr karena bertenun membuat dia sejahtera. Kelompok Bliran Sina Watublapi di Sikka ini terus menjaga kualitas tenun.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / MARIA MANGKUNG
DISKUSI - Orimus Osias, anggota kelompok tenun ikat Bliran Sina Watublapi, sedang berdiskusi dengan desainer Didiet Maulana, Tim Pendopo, dan Kawan Lama Foundation di Aula Bappelitbang Kabupaten Sikka. Mereka saat ini mengikuti pelatihan tenun ikat, Selasa 21 Juni 2022. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, RIA MANGKUNG

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Pendopo toko ritel modern penjual produk lokal di Jakarta mengadakan workshop pengembangan dan pendampingan komunitas tenun ikat di Aula Bappelitbang Kabupaten Sikka, Selasa 21 Juni 2022.

Workshop ini di hadiri dua puluh lima penenun dari sembilan kelompok tenun yang ada di Kabupaten Sikka.

Sembilan kelompok, tenun ikat ini, diantaranya Remaja Flores Creative, Bliran Sina Watublapi, Nani House, Tati Nahing, Wegog, Akusikka, Unitas, LPK Chistine, dan Sentra Jata Kapa.

Orimus Osias, anggota kelompok tenun ikat Bliran Sina Watublapi menyampaikan sudah dua tahun ini kelompok tenun ikat Bliran Sina Watublapi bekerja sama dengan toko Pendopo di Jakarta.

Baca juga: Sarung Tenun 11 Lembar Dibawa Kabur Tukang Ojek di Sikka, Nenek Asal Ende Rugi Jutaan Rupiah

 

 

Sebagai penenun ia merasakan banyak perubahan dalam hal ini, ekonomi keluarga sangat terbantu.

Pria asal Watublapi ini menyampaikan dengan toko Pendopo mengambil hasil tenun yang ia kerjakan ia bisa menyekolahkan anaknya hingga sarjana.

"Saya merasakan  betul kerja sama kelompok tenun kami dengan Pendopo ini saya secara pribadi merasakan banyak perubahan, terkhusus dalam hal keuangan sangat terbantu dan dengan tenun saja saya bisa sekolahkan anak-anak saya, sampai di bangku kuliah hingga ada yang sarjana,"ujar Orimus.

Ayah tiga anak ini berharap agar kerja sama antar kelompok tenun ikat Bliran Sina Watublapi ini terus berlanjut agar bisa membantu perekonomian warga di Kabupaten Sikka.

"Saya berharap kerja sama ini terus berlanjut agar masyarat Kabupaten Sikka yang notabenenya sebagai penenun di sejahterakan,"ucapnya.

Pria berusia 41 tahun ini, menegaskan agar anak-anak generasi muda tidak boleh melupakan tenun ikat sebagai budaya asli warga Kabupaten Sikka.

Berita Sikka lainnya 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved