Berita Sikka
Workshop Pendampingan Penenun, Bupati Sikka Ajak Generasi Muda Lestarikan Budaya Tenun Ikat
Kegiatan ini dalam rangka untuk meningkatkan pengetahuan dan meningkatkan keterampilan penenun. Bupati Sikka mendukung dalam hal menenun di Sikka.
Workshop ini di hadiri dua puluh lima penenun dari sembilan kelompok tenun yang ada di Kabupaten Sikka.
Sembilan kelompok, tenun ikat ini, diantaranya Remaja Flores Creative, Bliran Sina Watublapi, Nani House, Tati Nahing, Wegog, Akusikka, Unitas, LPK Chistine, dan Sentra Jata Kapa.

Orimus Osias, anggota kelompok tenun ikat Bliran Sina Watublapi menyampaikan sudah dua tahun ini kelompok tenun ikat Bliran Sina Watublapi bekerja sama dengan toko Pendopo di Jakarta.
Sebagai penenun ia merasakan banyak perubahan dalam hal ini, ekonomi keluarga sangat terbantu.
Pria asal Watublapi ini menyampaikan dengan toko Pendopo mengambil hasil tenun yang ia kerjakan ia bisa menyekolahkan anaknya hingga sarjana.
"Saya merasakan betul kerja sama kelompok tenun kami dengan Pendopo ini saya secara pribadi merasakan banyak perubahan, terkhusus dalam hal keuangan sangat terbantu dan dengan tenun saja saya bisa sekolahkan anak-anak saya, sampai di bangku kuliah hingga ada yang sarjana,"ujar Orimus.
Ayah tiga anak ini berharap agar kerja sama antar kelompok tenun ikat Bliran Sina Watublapi ini terus berlanjut agar bisa membantu perekonomian warga di Kabupaten Sikka.
"Saya berharap kerja sama ini terus berlanjut agar masyarakat Kabupaten Sikka yang notabenenya sebagai penenun di sejahterakan,"ucapnya.
Pria berusia 41 tahun ini, menegaskan agar anak-anak generasi muda tidak boleh melupakan tenun ikat sebagai budaya asli warga Kabupaten Sikka.