Berita Sikka

Urungkan Niat Menikah, Pengasuh SOS Children's Village Dedikasikan Hidup Asuh Anak Kurang Beruntung

Para perempuan pengasuh itu mendedikasikan masa hidupnya untuk mengurus dan membesarkan nasib anak asuh hingga meraih sukses.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/ICHA PAREIRA
PENGASUH-Anselmia Wisang, salah satu pengasuh di Desa Anak SOS Children's Village di Sikka, Kamis 23 Juni 2022 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paulus Kebelen

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Pemukiman Desa Anak yang dibangun Yayasan SOS Children's Village di Desa Persiapan Waturia, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka tampak asri dan menenangkan.

Desa Anak itu dibangun atas dasar panggilan kemanusiaan terhadap anak-anak kurang beruntung. Mereka mendapat sentuhan lembut dari ibu asuh bak anak kandung sendiri.

Para perempuan pengasuh itu mendedikasikan masa hidupnya untuk mengurus dan membesarkan nasib anak asuh hingga meraih sukses.

Anselmia Wisang (47), salah satu ibu pengasuh menuturkan, selama 15 tahun mengasuh tujuh orang anak membutnya bahagia karena hal itu merupakan panggilan dari yang maha kuasa.

Baca juga: Sekretaris PGRI Sikka Lantik Pengurus PGRI Kecamatan Tanawawo Periode 2022-2027

 

"Sudah 15 tahun saya bersama anak angkat, ada yang sudah mandiri sendiri. Sekarang saya mengasuh tujuh anak yang usianya masih SD sampai SMP," ujarnya kepada wartawan, Kamis 23 Juni 2022.

Maria Da Silva, pengasuh lainnya menuturkan meski bukan terlahir dari rahimnya, namun cinta dan perhatian yang ia berikan teramat dalam kepada semua anak asuhnya tersebut.

"Mungkin jalan Tuhan sudah mengutus saya merawat dan membesarkan mereka. Sejak awal berada disini saya. Sampai detik ini saya tidak ada niat menikah," ucapnya.

Menurut dia, menikah bukan sebuah keharusan. Bahkan jika ditanya orang-orang khususnya sahabat lamanya, Maria menampik pertanyaan bahwa dirinya sudah menikah dengan SOS Children's Village.

"Dari awal keluarga tidak masalah. Kalau orang tanya, saya bilang sudah nikah dengan SOS," tandasnya.

Sementara itu, Edukator SOS Children's village, Gregorius Yacob Mateus mengatakan, setelah ibu-ibu pengasuh memasuki purna bhakti akan menetap di rumah pensiunan yang disiapkan pihak yayasan.

Baca juga: Elisabet Bersyukur Usaha Tenun Ikat Khas Sikka Berkembang Pesat Berkat Sentuhan Bank NTT

"Mereka tetap tinggal di Desa Anak. Ada rumah untuk mereka," ujar Gregorius sambil memandu wartawan menuju kompleks rumah purna bhakti.

Ia menambahkan, para ibu pengasuh setia merawat anak asuhnya mulai bangun pagi ke sekolah sampai malam hendak tidur.

"Mereka ke sekolah menggunakan mobil yang disiapkan yayasan," sahutnya.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved