Berita Nasional
Kompak, Jokowi dan Iriana Menuju Kyiv Pakai Jaket Biru Naik Kereta
“Jika kita ingin mencoba dan mencapai semacam negosiasi dan penyelesaian damai, negara seperti itu yang dapat membantu,” ungkapnya.
TRIBUNFLORES.COM, KYIV - Dari peron 4 Stasiun Przemysl Glowny di Kota Przemysl, Polandia, kereta yang membawa Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Iriana beserta rombongan terbatas berangkat menuju Kyiv di Ukraina, Selasa (28/06/2022) tepat pada pukul 21.15 waktu setempat.
Presiden Jokowi dan Ibu Iriana menggunakan kereta luar biasa yang disiapkan oleh Pemerintah Ukraina sebagaimana digunakan pula oleh pemimpin negara yang berkunjung ke Ukraina beberapa waktu lalu.
Presiden dan rombongan diperkirakan tiba di Kyiv, ibu kota Ukraina keesokan harinya.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana antara lain Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung.
Baca juga: Momen Presiden Jokowi dan Iriana Menuju Kyiv Ukraina Menggunakan Kereta Luar Biasa
Jokowi dan Iriana tampak kompak mengenakan jeket berwarna biru dan terlihat serasi saat naik kereta.
Dalam keterangannya di Munich, Senin (27/06/2022), Menlu Retno Marsudi mengatakan, Presiden akan ke Ukraina melalui Polandia. Retno mengaku masih terus menjalin komunikasi intensif dengan berbagai pihak dalam rangka kunjungan Presiden ke Ukraina dan Rusia.
“Presiden akan meneruskan perjalanan ke Ukraina melalui Polandia. Saya juga melakukan komunikasi intensif dengan berbagai pihak dalam rangka kunjungan Bapak Presiden ke Ukraina dan ke Rusia. Tentunya komunikasi ini terus kita lakukan dengan Ukraina dan Rusia sendiri,” ucap Retno.
Pengaturan agenda kunjungan Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Jokowi beserta rombongan terbatas ke Ukraina tentunya sudah dipersiapkan sangat matang, namun tentu saja pengaturan tersebut bersifat fleksibel menyesuaikan setiap dinamika kondisi di lapangan.
Cuaca di Kota Rzeszow Polandia
Sebelumnya, dari Munich, Jerman, di hari ketiga kunjungan kerjanya, Selasa, 28 Juni 2022, Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo beserta delegasi tiba di Bandar Udara Internasional Rzeszow-Jasionka, Polandia sekitar pukul 11.50 waktu setempat.
Cuaca cerah menyambut kedatangan Presiden dan rombongan di kota Rzeszow yang berjarak sekitar 80 kilometer dari perbatasan Ukraina. Tampak di tangga pesawat, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana disambut Wakil Gubernur Provinsi Rzeszow, Rodoslaw Wiatr, Duta Besar RI untuk Polandia Anita Luhulima, dan Atase Pertahanan RI Kolonel Adi Triadi beserta istri.
Baca juga: Penjabat Bupati Lembata Minta Bidan Menetap di Desa
Dari Bandara, Presiden Jokowi dan rombongan kemudian akan menuju hotel tempat transit untuk selanjutnya akan menggunakan kereta api selama kurang lebih 12 jam untuk mencapai ibukota Ukraina, Kiev pada malam hari nanti.
Dalam keterangannya di Munich, Senin, 27 Juni 2022, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, Presiden akan ke Ukraina melalui Polandia. Retno mengaku masih terus menjalin komunikasi intensif dengan berbagai pihak dalam rangka kunjungan Presiden ke Ukraina dan Rusia.
"Presiden akan meneruskan perjalanan ke Ukraina melalui Polandia. Saya juga melakukan komunikasi intensif dengan berbagai pihak dalam rangka kunjungan Bapak Presiden ke Ukraina dan ke Rusia. Tentunya komunikasi ini terus kita lakukan dengan Ukraina dan Rusia sendiri," ucap Retno dikutip dari presidenri.go.id Rabu 29 Juni 2022.
Pengaturan agenda kunjungan Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Jokowi beserta rombongan terbatas ke Ukraina tentunya sudah dipersiapkan sangat matang, namun tentu saja pengaturan tersebut bersifat fleksibel menyesuaikan setiap dinamika kondisi di lapangan.
Analisis Pengamat Luar Negeri
Seperti yang Diberitakan Tribunnews.com, Pakar politik internasional sekaligus Direktur Program Asia-Pasifik di Chatham House, Ben Bland memberikan tanggapan terkait rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Bland memprediksi upaya Jokowi tak akan memberikan hasil besar.
Selain itu, Bland menembahkan, peluang Presiden Jokowi untuk menemukan titik temu antara pemimpin Rusia dan Ukraina sangat minimal.
Namun, ia menyebut, peranan Indonesia terkait masalah Ukraina sangat penting.
“Tetapi sebagai salah satu negara berkembang terbesar di dunia dan mitra persahabatan Rusia dan Ukraina, Indonesia adalah suara penting di panggung global,” ucapnya, dikutip dari Swiss Info.
Dikatakan, Indonesia menganut politik luar negeri, “Bebas Aktif”, yang berarti non-blok dan berusaha untuk tetap mandiri.
Baca juga: Monumen Tsunami Maumere di Mata Pengunjung, Pendingin Alam Ditengah Hawa Panas
Menurut Analis Pertahanan Senior dari RAND, Derek Grossmann, negara seperti Indonesia yang dapat membantu dalam permasalahan, seperti Ukraina dan Rusia.
“Jika kita ingin mencoba dan mencapai semacam negosiasi dan penyelesaian damai, negara seperti itu yang dapat membantu,” ungkapnya.
Tetapi, Grossman menilai pertemuan Jokowi dengan Putin dan Zelensky hanya akan memberikan kemajuan yang rendah.
Sementara itu, Peneliti hubungan internasional Indonesia di University of Queensland, Australia, Dr Ahmad Rizky Mardhatillah Umar, mengatakan Indonesia prihatin tentang bagaimana perang akan mempengaruhi kepresidenan G20, serta energi domestik dan ketahanan pangan.
“Indonesia ingin memastikan bahwa Rusia dan negara-negara Barat tidak menjadikan G20 sebagai medan perang untuk memajukan perjuangan mereka,” kata Umar kepada Arab News.
Meski demikian, lanjut Umar, karena masih belum jelas apa yang akan diusulkan Indonesia kepada Zelensky dan Putin dalam pertemuan mendatang, kunjungan Jokowi tak mungkin mengubah situasi di Eropa.