Berita Sikka
Monumen Tsunami Maumere di Mata Pengunjung, Pendingin Alam Ditengah Hawa Panas
Pembangunan Monumen Tsunami di Kota Maumere pernah dikecam warga, kini kehadiran monumen dengan taman di pusat kota memberi kesejukan kepada warga.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paulus Kebelen
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE-Taman Monumen Tsunami (TMT) Maumere di Kabupaten Sikka, Pulau Flores, NTT, kian digandrungi masyarakat setempat.
Letaknya sangat strategis karena berada di kompleks pertokoan di ruas Jalan Raja Sentis, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok.
Hampir setiap saat, puluhan warga baik orang muda maupun lanjut usia memanfaatkan tempat ini untuk berfoto ria. Mereka bahkan betah berjam-jam lantaran tempat ini sudah ditumbuhi rerindang pohon yang sejuk.
Januarius Rio (23), warga setempat mengaku senang saat berkunjung ke Monumen Tsunami Maumere.
Baca juga: Bertahun-tahun Satu Keluarga di Sikka Tinggal di Gubuk Reyot Tanpa Listrik, Bertahan Hidup Cari Asam
Menurut dia, rerindang pohon disana mampu meredahkan pikiran yang suntuk dan bisa menjadi tempat berlindung dari panasnya hawa Kota Maumere.
"Duduk disini lebih enak karena hawanya sangat sejuk. Pemandangan juga asri seperti sedang berada di hutan desa," ujarnya kepada wartawan, Selasa 28 Juni 2022.
Ia bahkan menilai Taman Monumen Tsunami seperti pendingin alam yang menyegarkan tubuh pengunjung.
"Rasanya seperti duduk di ruangan AC, tapi ini pendingin alam," sanjung Januarius.
Baca juga: Bagian Umum Setda Sikka Perbaiki Lampu Jalan di Kota Maumere, Cegah Potensi Celaka & Tindak Kriminal
Laurensius Lan (44), seorang petugas menuturkan, kebersihan taman Monumen Tsunami dirawat oleh dua orang petugas.
"Ada dua orang yang jaga. Kami kerja dari hari Senin sampai Sabtu, mulai dari pungut sampah, menyapu, dan pangkas bunga pagar yang mulai lebat," tutur Lan.
Meski dijaga petugas, kata Lan, kesadaran masyarakat masih minim tentang merawat kelestarian taman, salah satunya meninggalkan sampah plastik setelah berkunjung.
"Sudah ada tempat sampah tapi kesadaran kita masih rendah. Ada yang buang di tempat sampah, tapi lebih banyak lepas begitu saja," ujarnya.
Baca juga: SMANSA Maumere Jawara Liga Pelajar di Sikka, Rido Fridolin Pemain Terbaik, Idan Adahar Top Skor
Selain faktor rendahnya kesadaran membuang sampah, lanjut dia, beberapa fasilitias penerangan lampu juga mulai tidak berfungsi karena rusak.
"Masih berfungsi tapi beberapa bola lampu sudah pecah," terangnya.
Kepala Kantor Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sikka sedang bertugas di luar kota belum bersedia memnberikan keterangan.
"Nanti tunggu Pak Kadis saja, sekitar hari jumat. Atau nanti saya info lewat whatsapp," kata Kepala Bidang Tata Lingkungan, Donatus Salvaritus.