Berita Flores Timur
151 Warga Meninggal Akibat Virus HIV/AIDS di Flores Timur
KPA) Kabupaten Flores Timur (Flotim) mencatat jumlah kasus penyebaran virus HIV/AIDS dari tahun 1997 sampai Maret 2022 mencapai 417 orang.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM,Amar Ola Keda
TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA- Komisi Penanggulangan AIds (KPA) Kabupaten Flores Timur (Flotim) mencatat jumlah kasus penyebaran virus HIV/AIDS dari tahun 1997 sampai Maret 2022 mencapai 417 orang.
Berdasarkan grafik data risiko kematian akibat aids yang disodorkan KPA Flotim, angka kematian selama dua dasawarsa itu sudah menewaskan 151 orang.
Penyakit menular mematikan ini juga dibagi menjadi dua bagian yaitu, positif HIV berjumlah 86 orang dan AIDS sebanyak 331 orang. Sementara penyandang HIV/AIDS yang masih hidup hingga saat ini berjumlah 266 orang.
Sekretaris KPA Flotim, Emanuel Halan mengatakan, HIV bisanya tanpa gejala sebelum berkembang menjadi AIDS.
Baca juga: 319 Guru Honor di Flores Timur Terima SK PPPK
"Gejala HIV tidak ada, kalau gejala AIDS baru ada. Jadi bayangkan saja selama sepuluh tahun dan menikah maka akan tertular pada istri, pada suami bahkan sampai ke anak," ujarnya kepada wartawan belum lama ini.
Menurut Emanuel, persoalan HIV dan AIDS menjadi pekerjaan serius lebih khusus dalam upaya menyadarkan masyarakat agar mau diperiksa.
"Kita terus berusaha melakukan sosialisasi, memeriksa, dan memberikan obat gratis apabila yang bersangkutan positif HIV," katanya.
Karena sudah ada korban jiwa, pihaknya terus melakukan sosialisasi dan penanganan secara intens bagi warga yang sudah diperiksa kemudian diberikan obat gratis.
Baca juga: Warga Desa Lamanabi dan Desa Waiula Flores Timur Nikmati Jaringan 4G
"Kuncinya mereka mau untuk diperiksa dahulu, setelah itu kita berikan obat ARV. Obat jenis ini untuk menghambat perkembangan virus," ucap Emanuel.
Selain mengoptimalkan pelayanan, KPA Flotim juga berupaya mengedukasi masyarakat agar terhindar dari stigma sosial terhadap penderita HIV dan AIDS.
"Tugas kita juga mensosialisasikan masyarakat agar mereka bisa menerima kehadiran penderita AIDS," tandasnya.
Sejauh ini, kehadiran penderita HIV dan AIDS masih belum sepenuhnya diterima masyarakat. Mereka sering terdiskriminasi dan dikucilkan.
Baca juga: Karutan Larantuka Bilang Warga Flores Timur Sangat Ramah
"Stigmanya masih tinggi kurang lebih sepuluh tahun terakhir. Sudah stigma, mereka juga didiskriminasi," tutupnya.