Berita Lembata

Pemilik Warung Segel Kantor PT Adhi Karya Lembata Tidak Bayar Uang Makan

Sejumlah orang kerabat pemilik rumah makan di Lembata yang belum menerima pembayaran uang makan menyegel Kantor PT Adhi Karya di Lembata.

Editor: Egy Moa
TRIBUN FLORES.COM/RICKO WAWO
Kantor PT Adhi Karya di lokasi perumahan Tanah Merah Kabupaten Lembata terpaksa disegel sejumlah warga Kota Lewoleba, Senin, 27 Juni 2022. 

LAPORAN REPORTER TRIBUNFLORES.COM, RICKO WAWO

TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA-Kantor PT Adhi Karya  di lokasi perumahan Tanah Merah Kabupaten Lembata terpaksa disegel sejumlah warga Kota Lewoleba, Senin, 27 Juni 2022.  Masalahnya, beberapa mandor dari PT Adhi Karya tidak membayar utang uang makan minim kepada pemilik warung. 

Sekitar pukul 13.20 Wita sejumlah orang yang merupakan kerabat dari pemilik warung mendatangi Kantor PT Adhi Karya di lokasi perumahan Tanah Merah di Batas Kota Lewoleba. Mereka membawa beberapa potongan balok dan memaku palang di beberapa pintu masuk serta jendela kantor tersebut. 

Sebagai ungkapan kekecewaan, mereka bahkan menuliskan sejumlah kalimat paksaan di dinding kantor seperti 'Bayar Utang Tidak Mau Janji Palsu' hingga 'Perusahaan Utang'. 

Elsa Ndapamerang yang adalah pemilik warung menuturkan, alasan mereka memblokade kantor tersebut karena beberapa mandor PT Adhi Karya berutang uang makan minum padanya yang hingga saat ini belum terbayar.

Baca juga: Siasat Penjabat Bupati Marsianus Jawa Urai Antrean BBM di Lembata 

Menurut Elsa total utang yang ditinggalkan oleh PT Adhi Karya sebanyak Rp 113 juta. Dari jumlah itu mereka baru membayar sebesar Rp 24 juta.

"Sisa yang mereka belum bayar sampai hari ini Rp 89 juta lebih," ungkap Elsa saat pemblokiran kantor PT Adhi Karya

Masalah penagihan utang ini, sebut dia, sudah berjalan selama enam bulan akan tetapi pihak PT Adhi Karya melalui personalia Pak Eki hanya bisa memberi janji.  Padahal, sesuai kesepakatan bagian personalia PT Adhi Karya yang bertanggung jawab melunasi semua utang itu. Akan tetapi lagi-lagi hasilnya nihil.

"Januari lalu mereka bayar Rp 15 juta itu juga kita desak setengah mati, terus barusan kemarin lalu bayar lagi 9 juta," ujarnya.

Baca juga: Ile Lewotolok di Lembata Terus Erupsi, Jefri Minta Warga Tenang dan Tetap Waspada

Masalah utang yang melilit salah satu perusahaan plat merah ini pun beberapa kali sudah dilaporkan ke kepolisian. Pihak kepolisian sendiri meminta agar masalah tersebut diselesaikan secara damai sehingga tidak berlarut-larut.

"Kami sudah lapor ke Polisi sampai di SPKT empat kali, di sana juga mereka janji untuk lunasi tapi kami ditipu sampai sekarang," tegasnya.

Alfian Rayabelen salah satu kerabat dari Elsa kecewa dengan perbuatan yang dilakukan oknum PT Adhi Karya. Dia bahkan tidak pernah membayangkan kalau salah satu perusahaan milik negera tersebut bisa berutang makan minum lalu tanpa beban membiarkan masalah itu berlarut larut.

Dan hal ini juga dia menilai kalau PT Adhi Karya secara terang benderang melahirkan bencana baru bagi pelaku UMKM di Lembata.

Baca juga: Rumah Warga Lembata Ludes Terbakar, Damiana Sisa Pakaian di Badan

"Baik petani batu dan para pramusaji (warung makan) yang sudah membantu menyukseskan pembangunan ini," paparnya kesal.

Alfian mengharapkan pemerintah daerah, DPRD segera mengambil sikap tegas, jika tidak banyak warga Lembata menderita karena ulah PT Adhi Karya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved