Berita Manggarai Timur

Tidak Ada Jembatan, Warga Bertaruh Nyawa Terobos Sungai Wae Musur di Manggarai Timur

Akses desa itu tidak ada jembatan penghubung di sungai Wae Musur bagian hilir yang menghubungkan ruas jalan Sok-Lidi.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / ROBERT ROPO
TAK ADA JEMBATAN - Warga tampak menggendong anak mereka saat melintas sungai Wae Musur. Sungai Wae Musur tak ada jembatan penyeberangan sehingga warga nekat terobos arus sungai, Juli 2022. 

Kendaraan sepeda motor yang hendak menyeberangi sungai itu tanpak diangkut warga. Terlihat enam orang warga yang mengangkut setiap sepeda motor.

Sedangkan warga yang menyeberangi sungai itu saling berpegangan untuk bisa menyeberangi sungai itu terlebih khusus untuk perempuan dan anak-anak. Mereka penuh hati-hati menyebarangi arus sungai yang cukup deras dan sangat dalam itu.

Gotong Jenazah

Sementara itu, tidak ada Jembatan di Sungai Wae Laku hilir, keluarga bersama warga Desa Lidi, Kecamatan Ranamese, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) nekat menggotong jenazah almarhum MM menyeberangi derasnya arus air di Sungai itu, Jumat 1 Juli 2022 siang.

Warga Lidi Teodorus Pamput, kepada TRIBUNFLORES.COM, Jumat malam, mengatakan, jenazah almarhum MM adalah seorang pensiunan ASN dari Desa Lidi kecamatan Ranamese, Kabupaten Manggarai Timur.

Almarhum MM menghembuskan nafas terakhir di RSUD dr Ben Mboi Ruteng, Jumat sekitar pukul 01.00 Wita dini hari.

Dikatakan Teodorus keluarga kemudian membawa jenazah MM dari Ruteng ke rumah duka di Lidi pada pagi hari menggunakan kendaraan mobil.

Namun karena tidak ada jembatan penyeberang di Sungai Wae Laku Hilir, mobil yang mengangkut jenazah tidak bisa menyeberang karena derasnya arus sungai dan buruknya jalan di sungai, sehingga jenazah MM terpaksa digotong oleh keluarga dibantu masyarakat untuk dapat menyeberangi sungai tersebut.

Dikatakan Teodorus, karena jenazah harus digotong melintasi sungai tersebut, maka jenazah tiba di rumah duka pada pukul 14.00 Wita siang.

Teodorus juga mengatakan, selama ini warga tiga Desa yakni Desa Lidi, Beangencung, dan Desa Satar Lenda sangat menderita akibat tidak ada Jembatan penghubung di sungai tersebut.

Transportasi masyarakat selalu terhambat akibat tidak ada Jembatan di sungai itu.

Teodorus juga berharap kepada Pemerintah Daerah Manggarai Timur, Pemprov NTT, dan Pemerintah Pusat untuk membangun Jembatan di sungai itu.

Karena jalan itu selain menuju ke tiga desa itu juga merupakan akses di sejumlah wilayah desa di Kecamatan Rana Mese dan akses menuju Kecamatan Satarmese Kabupaten Manggarai. (rob).

Berita Manggarai Timur lainnya

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved