Berita Sikka

Gonta Ganti Pasangan,Kaum Pria Sikka Dominasi Penyakit HIV/Aids

Akibat gonta-ganti pasangan dan menggunakan jasa pekeerja seks komersial,kaum pria di Kabupaten Sikka dominan mengidap penyakit menular HIV/Aids.

Editor: Egy Moa
TRIBUN FLORES.COM/PAULUS KEBELEN
Kantor Komisi Penanggulangan Aids Kabupaten Sikka, di Jalan Ahmad Yani, Kota Maumere, Kamis 14 Juli 2022. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paulus Kebelen.

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE-Akumulasi pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Sikka mencapai 1.000 kasus didominasi kaum pria 621 orang dan 379 orang kaum perempuan.

Penyakit menular mematikan ini mulai terdata secara komulatif oleh Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Sikka sejak tahun 2003.

Sekretaris KPA SIkka, Yohanes Siga menjelaskan sumber penularan paling banyak akibat dari perilaku gonta-ganti pasangan, termasuk menggunakan jasa pekerja seks komersial (PSK).

"Semua orang berpotensi, ketika gonta-ganti pasangan, sering menggunakan para pekerja seks, dan hubungan lain yang beresiko," jelas Yohanes di ruangan kerjanya, Kamis 14 Juli 2022.

Baca juga: Toilet Umum di Terminal Madawat Maumere Tidak Berfungsi, Ini Penjelasan Kadishub Sikka

Berdasarkan rekapan data kasus HIV/AIDS bulan Mei 2022, KPA Sikka mencatat 35 kasus baru diantaranya, 13 positif HIV dan 22 lainnya terpapar AIDS.

Menekan laju penularan penyakit ini, lanjut Yohanes, KPA Sikka gencar melakukan komunikasi interaksi dan edukasi (KIE) serta membentuk organisasi kecil bernama  Warga Peduli Aids.

"Kita sudah bentuk organisasi kecil untuk mendidik masyarakat dengan biaya operasional awal ditanggung oleh KPA Sikka. Kedepan kita minta  pemerintah desa  membiayai organisasi Warga Peduli Aids," harap Yohanes.

Selain itu, lanjut Yohanes, fokus KIE akan memberikan ruang terbuka bagi masyarakat memperoleh obat-obatan gratis bagi pengidap virus HIV pasca melakukan pemeriksaan.

Baca juga: HIV/Aids di Sikka Meningkat,KPA Imbau Calon Pasutri Periksa Kesehatan Sebelum Nikah

Masyarakat juga diharapkan melakukan pemeriksaan dini agar mengurangi penyebaran virus HIV sebelum berubah menjadi AIDS.

"Sebaiknya tes. Kita membongkar gunung es di masyarakat. Semakin banyak yang ditemukan maka makin cepat pengobatannya," tutupnya.

Berita Sikka lainnya

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved