Mantan Uskup Ruteng Meninggal Dunia
Sebelum Meninggal Dunia Mantan Uskup Ruteng Bilang ke Romo Dwi 'Sepertinya Saya Segera Selesai'
Uskup Bandung, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC, membeberkan apa yang disampaikan mendiang oleh Mgr. Hubertus Leteng, Pr, sebelum meninggal dunia.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Charles Abar
TRIBUNFLORES.COM, RUTENG - Uskup Bandung, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC, membeberkan apa yang disampaikan mendiang Mgr. Hubertus Leteng, Pr, sebelum mantan Uskup Ruteng itu meninggal dunia pada Minggu 31 Juli 2022.
Mgr. Antonius membeberkan hal itu saat membawakan homili perayaan Ekaristi Misa Requiem untuk Mgr.Hubertus Leteng di Gereja Katedral St.Petrus Bandung, yang dimulai pukul 18:00 Wita, Minggu 31 Juli 2022.
Perayaan Ekaristi Misa Requiem untuk Mgr.Hubertus Leteng ini disiarkan secara langsung melalui kanal youtube Komisi Komsos Keuskupan Bandung.
Hari Minggu lalu, kata Mgr. Antonius, dirinya sempat berbicara dengan Mgr. Hubertus, namun tidak ada tanda - tanda atau hal yang mencurigkan terkait kondisi kesehatan Mgr. Hubertus.
Baca juga: BREAKING NEWS : Mantan Uskup Ruteng Hubertus Leteng Meninggal Dunia
Keesokannya harinya, Mgr. Hubertus mengalami sesak nafas. Romo Dwi, romo yang tinggal serumah dengan Mgr. Hubertus di rumah Paroki di Bandung lalu memaksa Mgr. Hubertus, untuk memeriksakan diri ke rumah sakit.
Romo Dwi memaksa lantaran, Mgr. Hubertus sempat menolak untuk memeriksakan diri. "Katanya tunggu jadwal cheek up esok harinya, selasa," ujar Mgr. Antonius.
Namun karena terus dipaksa oleh Romo Dwi, Mgr. Hubertus akhirnya memeriksakan diri ke rumah sakit dan hari itu juga dibolehkan pulang dan dalam kondisi stabil.
Selanjutnya pagi tadi sekitar pukul 06.00 Wita, sebelum perayaan Ekaristi Minggu, Mgr. Antonius mendapat kabar bahwa Mgr. Hubertus dalam kondisi kritis.
Selesai perayaan Ekartisti Mgr. Antonius mendapat kabar bahwa Mgr. Hubertus sudah meninggal di Rumah Sakit Carolus Borromeus Bandung.
Baca juga: Mantan Uskup Ruteng Hubertus Leteng Tutup Usia , Ini Moto Thabisan Sang Gembala di Keuskupan Ruteng
Menurut Mgr. Antonius, kematian Mgr. Hubertus Letang mendadak, akibat serangan jantung.
"Jam enam sebelum misa saya mendapat kabar Mgr. Hubertus Leteng kritis. Denyut nadinya tiba-tiba cepat. Setelah misa saya mendapat kabar, Mgr.Hubertus Leteng meninggal dunia,. Setelah itu saya langsung ke rumah sakit untuk mendoakan dan memberkati jenazah," ujar Mgr.Antonius.
Mgr. Antonius menguraikan Mgr. Hubertus Leteng beberapa hari terakhir sebelum meninggal dunia sempat berbicara dengan Romo Dwi. Mgr. Hubertus kepada Romo Dwi mengatakan dirinya cape dan lelah.
"Dalam pembicaraan terakhir (Mgr. Hubertus Leteng dengan Romo Dwi), ia (Mgr. Hubertus Leteng) berkata, saya sudah cape'. Sepertinya saya segera selesai. Inilah akhir hidup saya. Ia berkata, umur saya memang 63, tapi sebetulnya saya lebih tua dari usia itu," ujar Mgr. Antonius.
Menurut Mgr. Antonius selama lima tahun bertugas di Keuskupan Bandung, Mgr. Hubertus Leteng tidak pernah mengeluh. Dia katakan Mgr. Hubertus Leteng adalah sosok yang selalu menerima dan menjalani keseharian apa adanya.
Mgr. Antonius menguraikan, hidup sederhana adalah hidup yang diusahakan oleh biarawan, biarawati dan rahaniwan sebagai suatu kesaksian eskatologis.
"Dan Mgr. Hubertus Leteng adalah seorang uskup yang hidup sederhana," ujarnya.
Baca juga: Renungan Katolik Hari Ini, Berjaga-Jagalah & Waspadalah Terhadap Segala Ketamakan
Mgr. Antonius juga menyingung perihal pengunduran diri Mgr. Hubertus Leteng dari Uskup Ruteng lima tahun silam. Menurutnya Mgr. Hubertus mengundurkan diri demi kebaikan bersama dan dilakukan dengan rela.
"Dia dikenal oleh beberapa orang sebagai yang minta-minta, tapi lihat hidupnya apa yang dipakai, apa yang dikenakan dalam tubuhnya, adakan suatu kemewahan? Apa yang simpan di dalam kamarnya, adakan suatu kemewahan? sarana pekerjaannya adakah kemewahan? tidak ada," kata Mgr.Antonius.
Jenazah Mgr. Hubertus Dimakamkan di Ruteng
Jenazah Mgr.Hubertus Leteng yang awalnya direncanakan dimakamkan di samping pemakaman Mgr. Joyo Siswoyo di Banjaran, akhinya batal, setalah Keuskupan Ruteng dan keluarga memohon agar dimakamkan di Ruteng.
Mgr. Siprianus Hormat, Uskup Ruteng telah menelpon Mgr. Antonius untuk meminta agar jenazah Mgr. Hubertus diberangkatkan ke Ruteng, Selasa 1 Agustus 2022.
Mgr. Hubertus Leteng (lahir 1 Januari 1959) menjadi uskup Ruteng sejak 7 November 2009 hingga pengunduran dirinya diterima pada 11 Oktober 2017.
Baca juga: Mgr. Petrus Turang Singgung Soal Pengganti Dirinya Sebagai Uskup Agung Kupang yang Baru
Leteng menyelesaikan pendidikan dasar di SDK St Nicolaus, Taga, Manggarai pada 1973. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan ke Seminari St Pius XII Kisol, Manggarai (sekarang Manggarai Timur).
Antara 1982–1984, Leteng melanjutkan studi filsafat di STFK Ledalero Maumere (sekarang IFTK - Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif) di Kabupaten Sikka, Pulau Flores bagian tengah.
Setelah menjalankan Tahun Orientasi Pastoral (TOP) di Seminari Pius XII Kisol sampai 1986, ia kemudian melanjutkan studi teologi di Sekolah Tinggi Filasafat Katolik (STFK) Ledalero Maumere sejak 1986 hingga 1988.
Hubertus Leteng ditahbiskan menjadi seorang imam diosesan Keuskupan Ruteng pada 29 Juli 1988 di Gelora Samador, Maumere.
Baca juga: Dubes Vatikan Tiba di Gereja St.Maria Assumpta Rayakan Pesta Perak Uskup Agung Kupang
Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Teresianum Roma antara tahun 1992 hingga 1996, dan setelah itu kembali ke Indonesia menjadi staf pengajar di STFK Ledalero Maumere. Sejak 2009, ia menjadi Praeses di Seminari Tinggi St. Petrus Ritapiret.
Mgr. Hubertus Leteng ditunjuk oleh Paus Benediktus XVI menjadi Uskup Ruteng pada 7 November 2009, menggantikan Mgr. Eduardus Sangsun, SVD yang meninggal dunia pada 13 Oktober 2008, setelah hampir dua dekade menjalankan karya kegembalaan di keuskupan tersebut sejak 1985. Ia memilih moto "Kamu Semua Adalah Saudara".
Uskup Maumere, Gerulfus Kherubim Pareira, SVD. menjadi Penahbis Utama, dengan Penahbis Pendamping adalah Uskup Agung Ende, Vincentius Sensi Potokota dan Uskup Manokwari-Sorong, Datus Hilarion Lega.
Penahbisan berlangsung pada 14 April 2010 di Lapangan Motang Rua, yang berlokasi di jantung Kota Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai.Pada 22 Februari 2014, Leteng menjadi Penahbis Pendamping bagi Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM. ketika ditahbiskan menjadi Uskup Bogor. Namun pada 2017 Mgr. Hubertus Leteng mengundurkan diri dari Uskup Ruteng.