Harga Tiket Masuk Taman Nasional Komodo

Guide Ikut Demo Kenaikan Tiket Masuk Pulau Komodo, Wisatawan Tersesat 

Polemik kenaikan harga tiket masuk Taman Nasional Komodo (TNK) di Labuan Bajo, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), menimbulkan banyak persoalan.

Editor: Laus Markus Goti
TRIBUN FLORES.COM/GECIO VIANA
Wisatawan asing  tiba di Bandara Komodo Labuan Bajo menggunakan angkutan umum, Rabu 3 Agustus 2022.   

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paulus Kebelen

TRIBUNFLORES.COM, LABUAN BAJO - Polemik kenaikan harga tiket masuk Taman Nasional Komodo (TNK) di Labuan Bajo, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, menimbulkan banyak persoalan.

Kenaikan tarif tersebut menuai kecaman para pelaku pariwisata yang bersepakat mogok pelayanan sebagai bentuk protes terhadap pemerintah.

Salah satunya yaitu pemandu wisata atau guide, ikut serta dalam aksi mogok pelayanan secara massal hingga mengakibatkan sejumlah wisatawan tersesat ketika mengunjungi beberapa destinasi wisata di Labuan Bajo.

Aksi mogok massal tersebut merupakan bagian dari penolakan terhadap kebijakan pemerintah yang resmi menaikan tarif masuk Taman Nasional Komodo.

Baca juga: Pikir Nasib Pelaku Wisata Labuan Bajo, Andreas Hugo Pareira Minta Tarif Pulau Komodo Dikaji Ulang

 

Ketua Lembaga Pengelola Cunca Wulang (LPCW), Felix Janggu menjelaskan, wisatawan tersesat itu kewalahan tanpa tahu arah jalan ketika memasuki destinasi wisata di Kecamatan Mbeliling.

"Banyak wisatwan tersesat saat berkunjung di beberapa destinasi wisata, salah satunya ketika mereka ke Air Terjun Cunca Wulang," kata Felix melalui sambungan telepon, Rabu 3 Agustus 2022.

Ia mengatakan, para wisatawan saat mengunjungi berbagai destinasi wisata hanya mengandalkan aplikasi google map.

Padahal, lanjut dia, lokasi wisata Air Terjun Cunca Wulang tak jauh dari jantung kota Labuan Bajo. Perjalanan hanya memakan waktu sekitar satu jam baik menggunakan kendaraan roda dua maupun ronda empat.

"Dari kota hanya memakan waktu satu jam perjalanan. Mereka tersesat karena tidak ada yang pandu," katanya.

Cafe G20 Komodo Tanpa Pengunjung, Ebit Minta Pemerintah Pertimbangkan Kebijakan Harga Tiket ke Taman Komodo

Sebelumnya diberitakan TRIBUNFLORES.COM, Cafe dan Loundry G20 Komodo di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat tanpa pengunjung sejak tarif harga tiket masuk ke Taman Nasional Komodo yang diberlakukan, Senin 1 Agustus 2022.

Baca juga: Kondisi Terkini Bandara Labuan Bajo Pasca Demo Harga Tiket Masuk Taman Komodo, Ini Pengakuan Edi

 

Eusebius Neno Tembek, pemilik tempat usaha tersebut, mengaku resah dengan kondisi yang dia hadapi saat ini. "Memang kosong, tidak ada pengunung," kata pria yang akrab disapa Ebit Neno ini, Rabu 3 Agustus 2022.

Oleh karena itu, Ebit Neno meminta agar pemerintah pusat perlu mempertimbangkan kembali kebijakan menaikkan harga tiket masuk ke Pulau Komodo dan Padar.

"Begini kita baru mulai dengan pemulihan ekonomi karena Pandemi Covid 19, tetapi harus dihadapkan dengan kenyataan saat ini yang tentunya ganggu roda perekomian pelaku usaha di sini," ungkapnya.

Dia menguraikan Pulau Komodo dan Padar adalah destinasi yang memang paling digandrungi para wisatawan sehingga naikknya harga tiket bisa berakibat jumlah wisatawan menurun.

Ebit Neno mengatakan, kebijakan pemerintah menaikkan harga tiket masuk ke Pulau Komodo dan Padar tentu didasari dengan pertimbangan yang matang.

Namun menurutnya kebijakan tersebut belum tepat diberlakukan saat ini, karena masyarakat dan pelaku usaha sedang dalam pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid 19.

Baca juga: Bandara Komodo Beroperasi Normal,Bule Naik Bemo

Ebit Neno menguraikan sebelum diberlakukannya tarif baru masuk sehari jumlah wisatawan yang mampir di cafenya dan yang memakai jasa laundry miliknya berkisar 20 hingga 25 orang.

"Wisatawannya beragam tapi kebanyakan dari luar daerah dan wisawatan asing," kata Ebit Neno.

Produk Cafe G20 yakni makanan ringan dari pangan lokal yang dihimpun dari berbagai daerah di daratan Flores.

Ebit kwatir, jika cafenya sepi terus, maka akan berdampak pula bagi para pemasok makanan ringan.

Selain menjual makanan ringan Ebit juga menjual jus buah seperti jus buah naga, jus buah advokat,jus buah jeruk,

Dia juga menjual makanan seafood dan coffe break barista seperti, expreso, americano, longBlack, capucino, late Art, Francepress, V60, vietnam drip, moccapot, dan minum varian ice coffe lainnya.

Selain makanan dan minuman tersedia souvernir hasil kerajinan Lokal seperti gelang tangan, gantungan kunci, selendang songket, kain songket, macam-macam topi songket dan lain-lain.

Berita Harga Tiket Masuk Taman Nasional Komodo Lainnya

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved