Festival Golo Koe Labuan Bajo

Di Balik Festival Golo Koe Labuan Bajo Ada Praksis Pastoral yang Integral dan Kontekstual

Sebagai inisiator kegiatan Festival Gole Koe di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Keuskupan Ruteng memiliki maksud yang mendalam untuk terseleng

Editor: Laus Markus Goti
TRIBUNFLORES.COM/MEIKA PESTARIA TUMANGGOR
PODCAST-Podcast Festival Golo Koe di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Meika Pestaria Tumanggor

TRIBUNFLORES.COM, LABUAN BAJO - Sebagai inisiator kegiatan Festival Gole Koe di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Keuskupan Ruteng memiliki maksud yang mendalam untuk terselenggaranya kegiatan festival tersebut.

Sekjen Keuskupan Ruteng, RD. Manfred Habur, Pr dalam Podcast Pos Kupang, Sabtu, 6 Agustus 2022 siang, menjelaskan, festival tersebut diselenggarakan untuk mengintegrasikan hal-hal yang menyangkut surgawi dan duniawi.

"Praksis Pastoral dalam pandangan gereja Katolik tentang festival ini adalah bagian dari seluruh Pastoral yang integral yang sejak lama sebenarnya sudah dicanangkan oleh Keuskupan," ujarnya.

Menurutnya, sejak sinode tahun 2015, Keuskupan Ruteng menjalankan praksis pastoran yang integral dan kontekstual.

Baca juga: Keuskupan Ruteng dan Pemkab Mabar Gelar Festival Golo Koe di Labuan Bajo

 

Dia menerangkan praksis pastorsl yang integral artinya, karya pelayanan pastoral tidak hanya menyangkut hal surgawi tetapi juga menyangkut hal duniawi.

"Tidak hanya rohani tetapi juga jasmani. Artinya menyangkut hal personal juga hal sosial. Dan harus menggerakkan seluruh bidang kehidupan manusia, salah satunya pariwisata," kata RD. Manfred.

Makanya tahun ini, lanjut RD. Manfred, Keuskupan Ruteng mengedepankan pastoral Pariwisata Holistik menjadi bagian penting dari Festival Golo Koe.

"Kami melihat event ini sebagai event penting untuk menggerakkan pariwisata secara holistik. Jadi tidak hanya sektor bisnis tapi juga sektol lain seperti ekologis, kultural dan seterusnya," jelasnya.

Dia menambahkan sebagai praksis pastoral yang integral, festival ini sifatnya inklusif.

""Jadi semua masyarakat nusantara yang ada di Labuan Bajo dan Keuskupan Ruteng secara keseluruhan yang mencakup tiga kabupaten harus terlibat dalam kepanitiaan, kegiatan dan juga dalam berbagai kesempatan event yang diselenggarakan," pungkas RD. Manfred.

Baca juga: BPOLF dan Politeknik Pariwisata Bandung Jalin Kerjasama Parekraf

 

Untuk diketahui Festival ini akan digelar ini di dua tempat yakni di Marina Wafer Front City dan Golo Koe mulai 8 Agustus hingga 14 Agustus 2022.

Sementara itu puncak festival yakni pada 15 Agustus 2022 dilaksanakan misa agung yang dipimpin Uskup Ruteng, Mgr.Siprianus Hormat, Pr dan melibatkan hampir semua pastor yang ada di Keuskupan Ruteng.

Selain kegiatan seni, festival Golo Koe juga menghadirkan kegiatan ekologis yakni penanaman pohon bambu dan bakau. Kemudian juga akan ada pemberian bantuan sembako untuk keluarga tidak mampu. (*)

Berita Festival Labuan Bajo Lainnya

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved