Berita Sikka

Ketika Yanto dan Gabriel Bertemu Menkop Bicara KUR  'Lilin Itu Harus Menerangi Sampai ke Pelosok'

Desember 2017, Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Koperasi Kredit (Kopdit) Obor Mas, menorehkan catatan positif, tidak berlebihan juga disebut catatan sejar

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Laus Markus Goti
TRIBUNFLORES.COM/ORIS GOTI
FLORES BICARA. Talk Show Flores Bicara bersama GM KSP Kopdit Obor Mas di Studio TRIBUNFLORES.COM, Maumere, Kamis 11 Agustus 2022. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - "Lilin besar sudah dinyalakan di Jakarta. Tapi Indonesia tidak akan bercahaya kalau lilin itu hanya ada di Jakarta. Mari kita bawa lilin itu masuk ke desa -desa menjadi lilin -lilin kecil yang kita nyalakan di semua pelosok," (Leonardus Frediyanto Moat Lering, General Manager KSP Kopdit Obor Mas).

Desember 2017, Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Koperasi Kredit (Kopdit) Obor Mas, menorehkan catatan positif, tidak berlebihan juga disebut catatan sejarah, dengan menjadi koperasi simpan pinjam penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Launching penyaluran KUR di Kantor KSP Kopdit Obor Mas di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, pada Desember 2017 dihadiri langsung oleh Menteri Koperasi (Menkop), kala itu, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga.

Menilik ke jauh ke belakang, program KUR yang digagas oleh Presiden RI ke - 6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pada 2007, yang kemudian diteruskan oleh Presiden Jokowi ini, awalnya hanya melibatkan Bank sebagai penyalur.

Baca juga: Kopdit Obor Mas Salurkan Dana Solidaritas Rp 300 Juta ke Puskopdit Swadaya Utama Maumere

 

Keterlibatan koperasi sebagai penyalur KUR baru dimulai pada 2017, meski payung hukum keterlibatan koperasi sebagai penyalur KUR sendiri sudah dikeluarkan pada 9 November 2016 melalui Permenko Perekonomian No.9/2016.

Proses seleksi maupun persyaratan untuk menjadikan penyalur KUR ketat. Barulah pada 2017, ada dua koperasi simpan pinjam yang terverikasi, layak dan dipercayakan pemerintah, mulai menyalurkan KUR, yakni Kospin Pekalongan dan Kopdit Obor Mas.

Bagaimana ceritanya Obor Mas bisa jadi penyalur KUR? Oktober 2016, Yanto, sapaan akrab Leonardus Frediyanto Moat Lering bersama Gabriel Pongge, Ketua Kopdit Obor Mas kala itu, berangkat ke Ibu Kota Negara membawa surat permohonan kepada Kementerian Koperasi agar Obor Mas menjadi penyalur KUR.

"Tapi soal gagasan ini sudah muncul kurang lebih lima tahun sebelumnya. Artinya kami sudah persiapkan jauh -jauh hari," ujar Yanto dalam Talk Show Flores Bicara, yang dipandu oleh Oris Goti, jurnalis TRIBUNFLORES.COM, di Maumere, Kamis 11 Agustus 2022.

Lima tahun sebelum Obor Mas menjadi koperasi penyalur KUR, Yanto selalu terusik dengan pertanyaan, 'Mengapa hanya Bank saja yang menjadi penyalur KUR, sementara kuasa pengguna anggaran ada di Kementerian Koperasi'.

Dalam batinnya Yanto 'memberontak' kenapa hanya Bank? Diam -diam Yanto mempelajari syarat - syarat agar bisa menjadi penyalur KUR sambil membenahi hal - hal yang perlu agar memenuhi syarat menjadi penyalur KUR.

Baca juga: Sukseskan Sinode Keuskupan Maumere, Kopdit Obor Mas Serahkan Dana Solidaritas Rp 50 Juta

 

Keputusan berangkat ke Ibu Kota Negara, terbilang 'nekat' tapi bagi Yanto keputusan itu tidak gegabah atau tergesa -gesa karena sudah dipikirkan dan dipersiapkan dengan matang.

Benar saja, pihak Deputi Pembiayaan Kementerian Koperasi waktu itu, sempat mempertanyakan permohonan Obor Mas. Sebab, jelas bahwa hanya Bank yang bisa menyalurkan KUR.

Yanto tak ambil pusing. Dia malah meminta bertemu langsung Menteri Koperasi kala itu, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga. Kehadiran Yanto dan Gabriel, dua putra Sikka ini, disambut hangat Menkop.

"Kami sampaikan permohonan itu dan pa Menteri menanggapi positif. Kata pa Puspayoga, yah sudahlah ini permintaannya Obor Mas dan permohonannya sudah ada, mari kita bawa ke Komite KUR untuk dibicarakan. Apakah Koperasi bisa menjadi penyalur KUR atau tidak," ujar Yanto menyampaikan respon Puspayoga kala itu.

Motivasi yang melandasi mengapa Yanto 'nekat' membuat permohonan agar Obor Mas menjadi penyalur KUR, adalah dia ingin ekonomi anggota Obor Mas bisa mendapat pinjaman untuk usaha dengan bunga murah, yakni hanya nol koma loma persen.

Menurutnya, kesuksesan anggota Obor Mas, juga akan berpengaruh pada orang - orang di sekitarnya. Yanto ingin 'kue' pembangunan di negeri ini bisa dinikmati semua.

Baca juga: GM Kopdit Obor Mas Bagi Kunci Sukses untuk Karyawan Baru 

 

"istilah saya. Lilin besar sudah dinyalakan di Jakarta. Tapi Indonesia tidak akan bercahaya kalau lilin itu hanya ada di Jakarta. Mari kita bawa lilin itu masuk ke desa -desa menjadi lilin -lilin kecil yang kita nyalakan di semua pelosok," kata Yanto.

Gayung bersambut, Januari 2017, Yanto dan kawan -kawan di Obor Mas mendapat kabar bagus. "Kami mendapat informasi di bulan Januari 2017, soal peraturan koperasi yang baru, bahwa penyalur KUR bukan hanya Bank tetapi koperasi juga bisa," kata Yanto.

Februari 2017, dengan keyakinan penuh, Yanto mengajak Gabriel Pongge, berangkat ke Ibu Kota Negara, membawa permohonan resmi untuk kedua kalinya ke Kemenkop agar Obor Mas jadi penyalur KUR.

Beberapa bulan kemudian, perwakilan dari empat lembaga sekaligus, yakni Kementerian Koperasi, Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) turun melakukan survei. Hasil verifikasi, Obor Mas dinyatakan lolos seleksi dan layak menjadi penyalur KUR.

Launching penyaluran KUR Obor Mas, pada Desember 2017, yang dihadiri langsung oleh Menteri Koperasi, Puspayoga, berlangsung meriah.

Masih minimnya sosialisasi dan waktu yang mepet karena di akhir tahun, realisasi KUR kala itu mencapai Rp 100 juta dari target Rp 150 Miliar.

Baca juga: Kejutan di Kopdit Obor Mas, Ande Mbete Raih Suara Terbanyak Serahkan Jabatan Ketua ke Markus Menando

 

Tahun berganti, realisasi penyaluran KUR Obor Mas terus mengalami peningkatan. Di tahun 2022 Obor Mas menargetkan Rp 150 Miliar penyaluran dan sejauh ini yang sudah tersalurkan Rp 81 Miliar.

Yanto mendorong agar anggotanya memanfaatkan dengan sungguh KUR ini. Sampai saat ini, kata Yanto anggota yang memanfaatkan baru 1815 orang dari total anggota 126 ribu atau baru 1,4 persen.

Yanto menegaskan karyawan KSP Obor Mas harus menjalankan peran dan fungsinya secara maksimal. "Jadi upayakan masyarakat pelaku usaha produktif, mama -mama pedagang bisa menikmati KUR," ungkapnya.

Tidak hanya itu, para karyawan Obor Mas harus menghidupkan sungguh ciri khas koperasi yakni pemberdayaan, pendampingan dan pendidikan kepada anggota. (*)

Berita Sikka Lainnya

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved